Pages

Jumat, Januari 30, 2009

Berkebun

Berkebun Menumbuhkan Rentang Hidup Anda

Orang berumur seratus tahun di seluruh dunia berasal dari latar belakang dan profesi berbeda, akan tetapi salah satu dari hobi yang paling umum di antara mereka adalah berkebun. Sebagai olahraga, olahraga dapat memperkuat otot; sebagai disiplin berkebun membutuhkan kesabaran dan keteguhan hati untuk membudidayakan: dan pada akhirnya berkebun dapat memberikan hasil dan kesenangan bagi para pelakunya. Penelitian menunjukan bahwa orang berkebun mempunyai tingkat kemungkinan lebih rendah terserang penyakit jantung dan osteoporosis jika dibandingkan dengan mereka yang tidak berkebun.
(sumber:Buku Rahasia Panjang Umur: Dr.Maoshing Ni)

gabriellaia27@gmail.com

Kamis, Januari 29, 2009

Percakapan Kaisar Kuning 4700 tahun yg lalu

"Aku mendengar bahwa pada zaman dahulu semua orang hidup ratusan tahun tanpa menunjukkan tanda2 penuaan. Namun, pada zaman ini, orang berumur lebih pendek, hanya hidup hingga puluhan tahun. Apakah ini pengaruh dari lingkungan atau karena orang telah kehilangan jalan itu?" tanya Kaisar Kuning.

Qibo, dokter kerajaan menjawab, "Di masa lalu, orang melaksanakan jalan itu. Mereka memahami prinsip keseimbangan yin dan yang. Dengan demikian, mereka menciptakan latihan2 seperti meditasi untuk membantu menjaga keseimbangan dg alam semesta. Mereka makan dg pola yg seimbang secara teratur, bangkit dan istirahat pd waktunya, menghindari kelebihan beban pd tubuh dan pikiran mereka, serta tidak berlebihan dalam segala hal. Mereka mempertahankan kesejahteraan tubuh dan pikiran. Oleh karena itu, tidak aneh jika mereka hidup lebih dari seratus tahun."

"Kini, orang telah mengubah jalan mereka. Mereka meminum anggur seperti meminum air, makan secara berlebihan dan bertingkah laku buruk yang lain, mengeringkan esensi mereka, dan mengurangi energi mereka. Orang mengabaikan ritme dan keteraturan alam semesta demi mencari kegembiraan dan kesenangan sesaat. Mereka gagal mengatur pola makan dan gaya hidup mereka, serta tidur tidak laya. Mereka tidak mengetahui rahasia melestarikan energi dan vitalitas mereka. Oleh karena itu, tidak heran jika mereka terlihat tua pada umur lima puluh dan mati tak lama kemudian." (Pengobatan Klasik Kaisar Kuning)

Siapa yang mau hidup lebih seratus tahun segeralah berubah....!
Hiduplah secara sederhana,
Makan jangan berlebihan,
Aktifitas jasmani dan rohani seimbang,
Tetaplah bermurah hati tidak emosional.

Selamat hidup sejahtera!



gabriellaia27@gmail.com

Jumat, Januari 23, 2009

PUSH UP

Ada seorang Profesor mata kuliah Religi yang bernama Dr.Christianson yang mengajar di sebuah perguruan tinggi kecil di bagian barat Amerika Serikat. Dr. Christianson mengajar ke-Kristenan di perguruan tinggi ini dan setiap siswa semester pertama diwajibkan untuk mengikuti kelas ini. Sekalipun Dr. Christianson berusaha keras menyampaikan intisari Injil kepada kelasnya, ia menemukan bahwa kebanyakan siswanya memandang materi yang diajarnya sebagai suatu kegiatan yang membosankan. Meskipun ia sudah berusaha sebaik mungkin, kebanyakan siswa menolak untuk menanggapi Kekristenan secara serius.

Tahun ini, Dr. Christianson mempunyai seorang siswa yang spesial yang bernama, Steve. Steve belajar dengan tujuan untuk melanjutkan studinya ke seminari dan mau masuk ke dalam pelayanan. Steve seorang yang popular, ia disukai banyak orang, dan seorang atlet yang memiliki fisik yang prima dan ia merupakan siswa terbaik di kelas professor itu.

Suatu hari, Dr Christanson meminta Steve untuk tidak langsung pulang setelah kuliah karena ia mau berbicara kepadanya. 'Berapa push up yang bisa kamu lakukan?' Steve menjawab, 'Saya melakukan sekitar 200 setiap malam.' '200? Lumayan itu, Steve,' Dr. Christianson melanjutkan. 'Apakah kamu dapat melakukan 300?' Steve menjawab, 'Saya tidak tahu. Saya tidak pernah melakukan 300 sekaligus.' 'Apakah kamu pikir kamu dapat melakukannya? ' tanya Dr.Christianson. 'Ok, saya bisa coba,' jawab Steve.

'Saya mempunyai satu proyek di kelas dan saya memerlukan kamu untuk melakukan 10 push up setiap kali, tapi sebanyak 30 kali, jadi totalnya 300. Dapatkah kamu melakukannya? ' tanya sang profesor. Steve menjawab, 'Baiklah, saya pikir saya bisa. Ok, saya akan melakukannya. ' Dr Christianson berkata, 'Bagus sekali! Saya memerlukan Anda untuk melakukannya Jumat ini.' Dr Christianson menjelaskan kepada Steve apa yang ia rencanakan untuk kelas mereka pada Jumat itu.

Pada hari Jumat, Steve datang awal ke kelas dan duduk di bagian depan kelas. Saat kelas bermula, sang profesor mengeluarkan satu kotak besar donut. Bukan donut yang biasa tetapi yang besar dan yang punya krim di tengah-tengah. Setiap orang sangat bersemangat karena kelas itu merupakan kelas terakhir pada hari itu dan mereka bisa menikmati akhir pekan mereka setelah pesta di kelas Dr Christianson.

Dr. Christianson pergi ke baris pertama dan bertanya, 'Cynthia, apakah kamu mau salah satu dari donut ini?' Cynthia menjawab, 'Ya'. Dr. Christianson lalu berpaling kepada Steve, 'Steve, apakah kamu mau melakukan 10 push up agar Cynthia bisa mendapatkan donut ini?' 'Tentu saja!' Steve lalu melompat ke lantai dan dengan cepat melakukan 10 push up. Lalu Steve kembali ke tempat duduknya. Dr.Christianson meletakkan satu donut di meja Cynthia.

Dr. Christianson lalu pergi siswa selanjutnya, dan bertanya, 'Joe, apakah kamu mau suatu donut?' Joe berkata, 'Ya.' Dr. Christianson bertanya, 'Steve, maukah kamu melakukan 10 push up supaya Joe bisa mendapatkan donutnya?'

Steve melakukan 10 push up, dan Joe mendapatkan donutnya. Begitulah selanjutnya, di baris yang pertama. Steve melakukan 10 push up untuk setiap orang sebelum mereka mendapatkan donut mereka. Di baris yang kedua, Dr. Christianson berhadapan dengan Scott. Scott seorang pemain basket, dan fisiknya sekuat Steve. Ia juga seorang yang sangat popular dan punya banyak teman wanita.

Saat profesor bertanya, 'Scott apakah kamu mau donut?' Jawaban Scott adalah, 'Baiklah, bisakah saya melakukan push up saya sendiri?' Dr. Christianson berkata, 'Tidak, Steve harus melakukannya. ' Lalu Scott berkata, 'Kalau begitu, saya tidak mau donutnya.' Dr. Christianson mengangkat bahunya dan berpaling kepada Steve dan meminta, 'Steve, apakah kamu mau melakukan 10 push up agar Scott bisa mendapatkan donut yang tidak ia kehendaki?' Dengan ketaatan yang sempurna Steven mulai melakukan 10 push up. Scott berteriak, 'HEI! Saya sudah berkata, saya tidak menginginkannya! ' Dr Christianson berkata, 'Lihat di sini! Ini kelas saya dan semuanya ini donut saya. Biarkan saja di atas meja jika kamu tidak menginginkannya. ' Ia lalu menempatkan satu donut di atas meja Scott.

Di waktu ini, Steve sudah mulai melakukan push up dengan agak perlahan. Ia hanya duduk di lantai saja karena terlalu capek untuk kembali ke tempat duduknya. Ia mulai berkeringat. Dr. Christianson mulai di baris ketiga. Para siswa sudah mulai merasa marah. Dr Christianson bertanya kepada Jenny, 'Jenny, apakah kamu mengingikan donut ini?' Dengan tegas Jenny menjawab, 'Tidak.' Lalu Dr. Christianson bertanya Steve, 'Steve, maukah kamu melakukan 10 push up lagi agar Jenny bisa mendapatkan donut yang tidak ia mau?'

Steve melakukan 10 push up dan Jenny mendapatkan satu donut. Ruang sudah mulai dipenuhi oleh rasa tidak nyaman. Para siswa sudah mulai berkata,'Tidak! ' dan semua donut dibiarkan di atas meja tanpa ada yang memakannya. Steve sudah kelelahan dan harus berusaha keras untuk tetap terus melakukan push up untuk setiap donut itu. Lantai tempat ia melakukan push up sudah dibasahi keringatnya dan lengannya sudah mulai kemerahan.Dr Christianson bertanya kepada Robert, seorang ateis yang paling lantang suaranya kalau berdebat di kelas, apakah ia mau membantu untuk memastikan bahwa Steve tidak curang dan tetap melakukan 10 push up untuk setiap donut karena dia sendiri sudah tidak sanggup melihat Steve melakukan push upnya.

Dr. Christianson sudah sampai ke baris ke-empat sekarang. Dan beberapa siswa dari kelas yang lain yang sudah bergabung di kelas itu dan mereka duduk di tangga. Saat profesor menghitung kembali, ternyata ada 34 siswa sekarang di kelas. Ia mulai khawatir apakah Steve dapat melakukannya. Dr. Christianson melanjutkan dari satu siswa ke siswa yang selanjutnya sampai ke akhir baris itu. Dan Steve sudah mulai bergumul. Ia membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan push up-nya. Steve bertanya kepada Dr. Christianson, 'Apakah hidung saya harus menyentuh lantai untuk setiap push up yang saya lakukan?' Dr.Christianson berpikir sejenak dan berkata, 'Semuanya ini push up kamu. Kamu yang pegang kendali. Kamu bisa melakukan apa saja yang kamu mau.' Dan Dr. Christianson melanjutkan ke siswa yang selanjutnya.

Beberapa saat kemudian, Jason, seorang siswa dari kelas lain dengan santai mau masuk ke kelas, dan sebelum ia melangkahi masuk, seluruh kelas berteriak serentak, 'JANGAN! Jangan masuk! Kamu berdiri di luar saja!' Jason kaget karena ia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Steve mengangkat kepalanya dan berkata, 'Tidak, biarkan dia masuk.'

Professor Christianson berkata, 'Kamu sadar bahwa jika Jason masuk, kamu harus melakukan 10 push up untuk dia?'

Steve berkata, 'Ya, biarkan dia masuk. Berikan donut kepadanya.' Dr.Christianson berkata, 'Ok Steve. Jason, kamu mau donut?' Jason yang baru masuk ke kelas dan tidak tahu apa-apa menjawab, 'Ya, tentu saja, berikan saya donut.'

Steve melakukan 10 push up dengan sangat perlahan dan bersusah payah. Jason yang kebingungan diberikan satu donut. Dr. Christianson sudah selesai dengan baris ke-empat dan mulai ke tempat siswa-siswa dari kelas lain yang duduk di tangga.

Tangan Steve sudah mulai gemetaran dan ia harus bergumul untuk mengangkat dirinya melawan tarikan gravitas. Di waktu ini, keringatnya bercucuran, dan tidak kedengaran apa-apa kecuali bunyi nafasnya yang kencang. Mata setiap orang di kelas itu mulai basah. Dua siswa terakhir adalah dua siswa perempuan yang sangat popular, Linda dan Susan.

Dr. Christianson pergi ke Linda, 'Linda, apakah kamu mau donut?' Linda dengan sedih berkata, 'Tidak, terima kasih'

Professor Christianson dengan perlahan bertanya, 'Steve, maukah kamu melakukan 10 push up supaya Linda bisa mendapatkan donut yang tidak ia mau?' Dengan pergumulan yang berat, Steve dengan perlahan melakukan push-up untuk Linda. Lalu Dr Christianson berpaling kepada siswa yang terakhir,Susan. 'Susan, kamu mau donut ini?' Susan dengan air mata yang berlinangan di pipinya mulai menangis. 'Dr Christianson, mengapa saya tidak boleh membantunya? '

Dr. Christianson, dengan mata yang berkaca-kaca berkata, 'Tidak, Steve harus melakukannya sendiri; saya telah memberinya tugas itu dan ia bertanggungjawab untuk memastikan setiap orang mempunyai kesempatan untuk mendapat donut itu, tidak kira apakah mereka menginginkannya atau tidak. Hanya Steve seorang saja yang mempunyai nilai yang sempurna. Setiap orang telah gagal dalam ujian mereka, mereka entah bolos kelas atau memberikan saya tugas yang di bawah standar. Steve memberitahu saya di latihan football, saat seorang pemain buat salah, ia harus buat push up. Saya memberitahu Steve bahwa tidak seorang pun dari kalian yang boleh datang ke pesta saya melainkan ia membayar harga dengan melakukan push up bagi kalian. Steve dan saya telah membuat perjanjian demi kalian semua.'

'Steve, maukah kamu membuat 10 push up supaya Susan bisa mendapatkan donut?' Steve dengan sangat perlahan melakukan 10 push up yang terakhirnya. Ia tahu ia sudah menyelesaikan semua yang harus dia lakukan. Secara total, Steve telah melakukan 350 push up, tangannya tidak tahan lagi dan ia jatuh tersungkur ke lantai. Dr. Christianson lalu berpaling ke kelas dan berkata, 'Dan, demikianlah, Juru Selamat kita, Yesus Kristus, di atas kayu salib, ia telah melakukan semua yang dibutuhkan olehnya. Ia menyerahkan semuanya. Dan seperti mereka yang ada di ruangan ini, banyak di antara kita yang membiarkan hadiah itu begitu saja di atas meja, sama sekali tidak kita jamah.'

Dua siswa mengangkat Steve dari lantai untuk duduk di kursi, walaupun sangat lelah secara fisik, Steve tersenyum bahagia. 'Engkau sudah berbuat dengan baik, hambaku yang baik dan setia,' kata professor dan ia menambahkan, 'Tidak semua khotbah disampaikan dengan kata-kata.' Berpaling kepada kelas, profesor berkata, 'Harapan saya adalah kalian dapat memahami dan sepenuhnya mengerti akan semua kekayaan kasih karunia dan rahmat yang telah diberikan kepada kalian lewat pengorbanan Yesus Kristus. Allah tidak menyayangkan putra satu-satu-Nya, tetapi menyerahkan dia untuk kita semua. Apakah kita memilih untuk menerima menolak karunia-Nya, harganya sudah lunas dibayar.'

'Apakah kita akan menjadi orang yang bodoh dan yang tidak bersyukur dengan meninggalkan hadiah itu di atas meja?' GBU.. (milis dari Sdri.Sophie Beatrix)

Salam,

gabriellaia27@gmail.com

Rabu, Januari 14, 2009

Maena Tarian Khas Nononiha

Pantai RockStar Hilisataro Nias Slatan

Muda-mudi mari bersukaria, dengan tarian yang kita punya,
Ini tak kalah dengan poco-poco.....
Satu tarian di Tanah Nias,
Mari tari Maena’e…..

Lihat ini bukan gaya sajojo, juga bukan gaya poco-poco,
Tapi tarian asli di Nias.....
Jangan…jangan hilangkan budaya kita…..
Mari lestarikan ini sekarang, datalau famaena zisiga-siga!


Penggalan bait diatas adalah penggalan dalam sebuah lagu berjudul tari maena, yang dinyanyikan oleh Agus Heumasse.

Maena sebuah tarian yang sangat simpel dan sederhana, tetapi mengandung makna kebersamaan, kegembiraan, kemeriahan, yang tak kalah menariknya dengan tarian-tarian yang ada di Nusantara.

Dibandingkan dengan tari moyo, tari baluse/tari perang (masih dari Nias), maena tidak memerlukan keahlian khusus. Gerakannya yang sederhana telah membuat hampir semua orang bisa melakukannya.

Kendala atau kesulitan satu-satunya adalah terletak pada rangkaian pantun-pantun maena (fanutunõ maena), supaya bisa sesuai dengan event dimana maena itu dilakukan.

Pantun maena (fanutunõ maena) biasanya dibawakan oleh satu orang atau dua orang dan disebut sebagai sanutunõ maena, sedangkan syair maena (fanehe maena) disuarakan oleh orang banyak yang ikut dalam tarian maena dan disebut sebagai sanehe maena/ono maena. Syair maena bersifat tetap dan terus diulang-ulang/disuarakan oleh peserta maena setelah selesai dilantunkannya pantun-pantun maena, sampai berakhirnya sebuah tarian maena.

Pantun maena dibawakan oleh orang yang fasih bertuntun bahasa Nias (amaedola/duma-duma), namun seiring oleh perkembangan peradaban yang canggih dan moderen, pantun-pantun maena yang khas li nono niha sudah banyak menghilang, bahkan banyak tercampur oleh bahasa Indonesia dalam penuturannya, ini bisa kita dengarkan kalau ada acara-acara maena dikota-kota besar.

Maena boleh dibilang sebuah tarian seremonial dan kolosal dari Suku Nias, karena tidak ada batasan jumlah yang boleh ikut dalam tarian ini. Semakin banyak peserta tari maena, semakin semangat pula tarian dan goyangan (fataelusa) maenanya.

Maena biasanya dilakukan dalam acara perkawinan (fangowalu), pesta (falõwa/owasa/folau õri), bahkan ada maena Golkar pada pemilu tahun 1971 (niasonline.net), menandakan betapa tari maena sudah membudaya dan fleksibel, bisa diadakan dalam acara-acara apa saja.

Tidak salah lagi maena merupakan tarian khas yang mudah dikenali dan dilakukan oleh ono niha maupun oleh orang diluar Nias yang tiada duanya dengan tarian poco-poco (Sulawesi) atau tarian sajojo (Irian), yang telah memperkaya panggung budaya nasional.

Di Nias maupun di kota-kota besar seperti Jakarta, Medan, Batam, Surabaya, Bandung, Padang, Sibolga dsb, kita sering menjumpai maena pada acara pernikahan orang-orang Nias, dan kitapun kadangkala ambil bagian didalamnya "tetapi hanya sebatas" sebagai sanehe maena.

Maena, tari moyo, tari baluse, hombo batu, li niha, amaedola adalah merupakan kekayaan budaya ono niha yang seharusnya terus dilestarikan, agar jati diri kita sebagai ono niha tidak menghilang dan ke-Indonesiaan kita tetap terjaga oleh pengaruh budaya dari luar yang semakin kuat menghimpit budaya-budaya lokal.

Maena harus kita gaungkan lebih keras lagi, bila perlu bukan hanya maena Golkar pada tahun 1971. Kita juga seharusnya membuat dan menyiapkan maena-maena yang lain dalam berbagai bidang seperti "Maena Pemekaran", supaya Nias bisa berada di garis depan.

Berikut 2 (dua) contoh maena dalam acara perkawinan (fangowalu), ini hanya beberapa dari kekayaan fanehe ba fanutunõ dalam tarian maena. Apa yang tersajikan semoga bermanfaat untuk kita semua ono niha, dan menjadi semangat dalam penggalian budaya Nias yang bermanfaat bagi banyak orang (sanehe maena). TEHE MAENA !




1. MAENA FANGOWAI

Fanehe maena (syair maena)

He Ama He Ina Tomema Zalua
Dama’owai Ami Fefu Badõi Maena

Fanutunõ maena (pantun maena)

Ira ama ira ina sowatõ sonuza
Taosaraõ dõdõda bawanemaõ ndra tomeda

Ira ama ira ina sowatõ sonuza
Taowai fefu domeda ya’ahowu walukhata

Oi omuso sa dõdõda meno falukha ita
Me’oi ngaõtõ zalawa me’oi ngaõtõ duha

Da ta’andrõ saohagõlõ khõ Lowalangi Ama
Meno itimba de’ala irege no faondra ita

Nadali wa’abõlõda nadali wa’a niha
Lõtola falukha ita bazimaõkhõ da’a

Siofõna mafaolagõ khõu numõnõ solemba
Ba walõ hulõ-hulõu we hulõ-hulõu dema-dema

Batõinia zilõ satua lõmendrua zilõ ama
Bayomo barõ gosali we yomo barõ ledawa

Duhu so yomo ninada inada bõrõ zatua
Si teduhõ-duhõ tõdõ numana wangera-ngera

Duhu so ndra tana nama talifusõ lõbada’a
Bõrõ halõwõ negara walõ a’oi so ira

No faduhu i dõdõda wa faomasi Zoaya
Watola fatalifusõ ita zidombua banua

Heumõnõ hetomema sino alua baolayama
Batema bologõdõdõ melõ sumange-mi khõma

Databato khõda maena tandregegõ ua da’a
Meoya lala halõwõ bazimaõkhõ da’a



2. MAENA FANEMA MBOLA

Fanehe maena

Yae Mbola Numõnõ Simõi Molemba
Sumange Ndra Inada Sumange Zonuza

Oi Nihaogõ Wama’anõ Nõsi mbola Laoda
Tandra Wasi’oroi Dõdõ Mõi Umõnõ Ninada

Fanutunõ maena

Ba databõrõtaigõ khõda dõi maena
Maena fanema mbola nibee zonuza

Hezasa lafa’anõ nafo ndra inada
Ba mbola niohulayo bola niotarawa

Tengasa bawa’aõsõ tenga bawehufa
Wolalau niohulayo bola niotarawa

Halõwõ danga zonekhe uwu duru zodoma
Oi nihaogõ wolalau nihaogõ niera-era

Hadia nõsi mbelu hadia nõsi mbola
Yaia lala zumange afo silima endronga

Ba da tazara-zara nõsi mbola laoda
Ae batenga amaedola nituhoi fangombakha

Ba yaia dawuo sini daõ tawuo lara
Ba yaia gambe nilõwõ gambe bakha ba mbola

Yaia wino mazagi daõ mazaga
Fino nitutuyu fino sandrohu boha

Yaia mbetua uto betua uto ziwae lõnga
Yaia mbago siriri bago sihola

Daõ mbago nikhõ-khõ ba galo kola
Daõ mbago nifoe ba galo manawa

Meno ahori so nafo silima endronga
Daõ zumange mbanua zumange mbõrõ zonuza

Ba no ibee bazuzu wangera-ngera
Mbola sumange nuwu sumange zibaya

Meno serege dõdõmi zumangema
Omuso gõi dõdõma wonganga ya'ia

Tabato khoda maena fanema mbola
Bologõ dõdõ na ambõ tõra wangombakha


gabriellaia27@gmail.com

FAMAHA'Ö MOROI BA HOHO NONONIHA

   Saduonoma SNK. Ta'orani Laia (Ama Heza)

Inama Sebua Fa'omasi Sitimanis Loi (Ina Reli)

Famasao: Sindruhu wa niha sanau fanera-nera, zi sökhi hada ba zi sökhi böwö ndra satuada föna; 
Oroma moroi ba hoho niröira khöda. Hadia so göi zi toröi ba mbuabuada fa’asökhira ? Khöda waneranera. Hoho nisura andre tou tehalö ia moroi ba mbuku: Hoho, Manömanö Nono Niha So’atumbukha moroi ba Pancasila – nifa’anö S.W. Mendröfa (A. Rozaman)

NI FOSIA’A WAWOLOSA WANGAI ANGETULA, SOTENDROMA BA MBARAHAO
(mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama) 
Na dödöda ba wa mazö-mazökhi
na ohitöda wangehangehao
he na ba gorahua ba nöri
he na ba gorahua zato
ba nisia’aigö wafulita
nisia’aigö fawolo
khö nawöda ba gorahua
ba khö ndra Tuha Terongo
hezo nihuhugö liwua
hezo zi fao dödö zato
da’ö zindruhu gangetula
dozi tatuwu fa aro
oroisa ba ndraono mifuri
sinöngöni ndraono sato 
so wö ae zöndra zi ha samösa
so wö ae zöndra sambua boto
ba hulö i niwa’ö ba umanö
hulö niwa’ö ba hoho
sondröni silalöyawa gosali
sondröni silalöyawa nomo
me idöni lö si fao zi hönö
me idöni lö si fao zato
lö tegilo zi sadanga tanö
löna’i tebua zi salito
za’oila zaekhu danga niha soya
za’oila na aekhu niha sato
ha fa ikö ofeta ba golayama
ha fa ikö ofeta baulu zebolo
ue ndrali ba mbö’ö
khö Duha Balugu Gözö
Sambua sagötö ndralimö
dali fanikha idanö
famaogö dödö dalifusö
famaogö zi sambua tanö
na oi fa dali, oi fa be
falugö zara falagae
lö hili si tebai sumösö
lö noro tebai mu’ohe

NI FOSIA’A ZOGUNA BA ZIWARA-WARA
(Mengutamakan Kepentingan Umum)

Löna gufahuwu ba zigölu
Löna gufabela ba mbogo
Me ha önia ni’era’era nia
Ha talunia nifo’ösi nia

Löna gufabela göi ba mböhö
löna gufahuwu ba laoyo
Nahia nia dalu gatua
Föröma nia nuwu mbaho

Tanehegö gumo-gumo döwu
Da tanehegö lawoha
Löna irai ira fa tötöi
Löna irai ira fakoro
Löna khöra si fakhögu-khögu
Löna khöra si fakhö nia

Oi si fahulö famazö-mazökhi
Oi si fagalio-lio ba wa moduma
Oi lasia’aigö fangorahui
Ba zuzu labe wa ha sambua

Maedo khöda ba wohalöwö
Maedo hö’ö khöda ba fatomosa
Hogu geu tarewe nangi
Faekhu tarewe nidanö

Mana nagi ba lafaogö li
Mana nago ba lafao hago
Aya’aya ndra Si’ulu
Aya nono zalawa
Wamao rozi na fakhumi
Fanadölö zi fawuka

gabriellaia27@gmail.com

IRAONO SI HINO TõLA

LAGU LAMA ”IRAONO SI HINO TõLA”

Ya’aga iraono sihino dõla,
saohagõlõma mboto na moguna
Tuyu mbaluse awõ doho,
he ha lewuõ ha ono gauko
Na oi ha sara oi owula,
fana maria fana sesolo
Moloi nudu ba lakhõmi zato

Bait lagu yang sangat sederhana ini mengandung makna filosofi yang sangat dalam bagi orang Nias. Pada tahun 1980an, lagu ini masih sering dinyanyikan oleh kelompok-kelompok kecil yang mengadakan pawai pada malam 17 Agustus di kecamatan-kecamatan. Lagu ini menggambarkan semangat putra Nias yang membara dalam membela tanah airnya. Merelakan jiwa dan raga adalah ungkapan yang biasa diucapkan oleh orang yang tidak kenal lelah dalam perjuangan.
Tapi, bait lagu sederhana di atas menuntut satu syarat keberhasilan yang cemerlang. Syarat tersebut adalah persatuan. Sarana dan alat apapun yang dipakai dalam peperangan, kalau persatuan itu ada, musuh pun akan lari dan takut.
Lagu ini semakin jarang dilantunkan karena munculnya beberapa lagu baru yang selalu mendominasi dan memegang peranan penting dalam hal sensasi bagi kaum muda. Lagu ini sering diganti dengan lagu perjuangan berbahasa Indonesia. Bahkan kalau pada zaman orde baru, lagu ini diketahui oleh anak-anak berumur 9 tahun ke atas. Sekarang, lagu ini pelan-pelan hilang dari ingatan. Ada anak-anak usia sekolahan yang tidak tahu syair lagu sederhana ini.
Mudah-mudahan dalam usaha penggalian budaya Nias yang semakin punah, hal-hal sederhana ini pun mendapat perhatian untuk disosialisasikan kembali

gabriellaia27@gmail.com

Perhiasan, Senjata dan Pakaian Nononiha

Pakaian, perhiasan dan senjata di Nias sangat beraneka ragam serta diberi warna dan hiasan (ukiran) yang bermacam-macam pula. Dalam upacara adat atau upacara kebesaran, pakaian dan perhiasan yang berwarna keemasan atau kekuning-kuningan sangat digemari selain kombinasi beberapa warna lain seperti hitam, merah dan putih. Warna kuning yang dipadukan dengan corak persegi empat (Ni’obakola) dan pola bunga kapas (Ni’obowo gafasi) sering dipakai oleh para bangsawan untuk menggambarkan kejayaan kekuasaan, kekayaan, kemakmuran dan kebesaran. Warna merah yang dipadukan dengan corak segi-tiga (Ni’ohulayo/ ni’ogöna) sering dikenakan oleh prajurit untuk menggambarkan darah, keberanian dan kapabilitas para prajurit. Warna hitam yang sering dikenakan oleh rakyat tani menggambarkan situasi kesedihan, ketabahan dan kewaspadaan. Warna putih yang sering dikenakan oleh para pemuka agama kuno (Ere) menggambarkan kesucian, kemurnian dan kedamaian.
Untuk melengkapi keagungan dan kemegahan penampilan dalam suatu upacara kebesaran (Owasa/ fa’ulu), seorang pria dewasa harus menyelipkan senjata di pinggangnya. Tolögu dan Gari si so rago merupakan senjata yang sangat disukai oleh kalangan bangsawan, panglima dan para prajurit. Pada senjata atau hiasan sering sekali diberi kepala monster (Lasara) atau ukiran-ukiran binatang buas yang angker yang menggambarkan keperkasaan, keberingasan, dan kekuatan kekuasan seseorang.

70
Nomor Inventaris : 03-0659
Nama / Name
Nias : Sialu
Indonesia : Anting
English : Earring
Asal / Origin : Hiliganöwö, Telukdalam
Keaslian / Originality : Original
Deskripsi / Description :
A male royal class’ earring that is simply put on the right ear.
Anting-anting kaum bangsawan yang digunakan oleh kaum laki-laki pada telinga sebelah kanan saja. Tinggi 17,8 cm seberat 50 gram.


71
Nomor Inventaris : 03-0648
Nama / Name
Nias : Rai Högö
Indonesia : Mahkota
English : Golden crown
Asal / Origin : Hiliganöwö, Telukdalam
Deskripsi / Description :
Golden crown of a nobleman’s wife.
Mahkota isteri bangsawan yang dibuat dari emas. Tinggi 4,8 cm, tebal 0,1 cm dengan diameter lingkaran 18,2 cm.
72
Nomor Inventaris : 03-0650
Nama / Name
Nias : Rai Ni’owöli-wöli
Indonesia : Mahkota
English : Golden crown
Asal / Origin : Hiliganöwö, Telukdalam
Keaslian / Originality : Original
Deskripsi / Description :
Mahkota perempuan yang dibuat dari bahan emas, berbentuk pucuk pakis yang sifatnya tidak cepat layu. Dalam tradisi Nias, pakis menggambarkan kelangsungan hidup karena adanya kemakmuran. Tinggi 27,7 cm tebal 0,1 cm dengan diameter lingkaran 18,50 cm.
73
Nomor Inventaris : 03-0654
Nama / Name
Nias : Aya Nifatali
Indonesia : Kalung
English : Golden necklace
Asal / Origin : Hiliganöwö, Telukdalam
Keaslian / Originality : Original
Deskripsi / Description :
Kalung laki-laki yang dibuat dari emas yang telah dililit-lilit dengan berat 150 gram.

74
Nomor Inventaris : 03-0657
Nama / Name
Nias : Rai Nandrulo
Indonesia : Mahkota
English : Golden crown
Asal / Origin : Hiliganöwö, Telukdalam
Keaslian / Originality : Original
Deskripsi / Description :
Mahkota yang dibuat dari emas. Tinggi 32,2 cm, tebal 0,1 cm dengan diameter lingkaran 17,5 cm.
75
Nomor Inventaris : 03-0625
Nama / Name
Nias : Gaule
Indonesia : Anting-anting
English : Earring
Asal / Origin : Onohondrö, Telukdalam
Keaslian / Originality : Original
Deskripsi / Description :
Golden male earring of rayal.
Anting emas yang dikenakan oleh laki-laki kaum bangsawan. Tinggi 4,9 cm dengan diameter lingkaran 3 cm.
76
Nomor Inventaris : 03-0576 (gambar menyusul)
Nama / Name
Nias : Böbölöwi
Indonesia : Ikat Pinggang
English : Girdle
Asal / Origin : Pulau Tello
Keaslian / Originality : Original
Deskripsi / Description :
Terbuat dari kepingan-kepingan tembaga persegi empat. Dipakai oleh laki-laki. Panjang 98 cm dan lebar 4,5 cm.

77
Nomor Inventaris : 03-0538
Nama / Name
Nias : Zolo-zolo
Indonesia : Kalung
English : Necklace
Asal / Origin : Bawömataluo, Telukdalam
Keaslian / Originality : Original
Deskripsi / Description :
Necklace of royal family. It’s made of glass stone.
Kalung leher keluarga bangsawan yang terbuat dari batu-batu kaca yang telah disusun hingga membentuk lingkaran dengan diameter 25,5 cm.
78
Nomor Inventaris : 03-0046
Nama / Name
Nias : Awi mani-mani
Indonesia : Stagen
English : Girdle
Asal / Origin : Bawömataluo, Telukdalam
Keaslian / Originality : Original
Deskripsi / Description :
Girdle of royal’s wife that is made of beads.
Ikat pinggang istri bangsawan yang terbuat dari biji manik-manik yang telah disusun hingga terbentuk menjadi stagen. Panjang 82 cm dan lebar 23,5 cm.

79
Nomor Inventaris :
Nama / Name
Nias : Töla Zaga
Indonesia : Gelang
English : Bracelet
Asal / Origin : Bawömataluo, Telukdalam
Keaslian / Originality : Replica
Deskripsi / Description :
This bracelet was made of tusk or clamshell that it is called Tölazaga or Tölagaza (bone of an elephant), though such bracelet is made of other material.
Gelang ini terbuat dari gading gajah sehingga disebut Tölazaga atau Tölagaza (tulang atau gading gajah). Sering juga dibuat dari kerang (kima), kayu, bambu dll. Tetapi tetap disebut tölazaga meskipun terbuat dari bahan yang lain. Tinggi 6,7 cm, tebal 3,1 cm dengan diameter 8,0 cm.
80
Nomor Inventaris : 03-0479
Nama / Name
Nias : Õröba Si’öli
Indonesia : Rompi Besi
English : Armor
Asal / Origin : Bawömataluo, Telukdalam
Keaslian / Originality : Original
Deskripsi / Description :
This jacket was made of zink, worn as a body protector in fighting.
Rompi ini dibuat dari lempengan seng, dipergunakan oleh para prajurit untuk melindungi tubuh mereka pada saat berperang. Lebar 55,5 cm, tinggi 64 cm dengan tebal 0,1 cm.

81
Nomor Inventaris : 03-0288
Nama / Name
Nias : Kalabubu
Indonesia : Kalung
English : Necklace
Asal / Origin : Bawömataluo, Telukdalam
Keaslian/Originality : Original
Deskripsi / Description :
A necklace which is made of the old coconut shell. It’s used as adornment and neck protector in fighting.
Kalung yang terbuat dari tempurung kelapa yang sudah tua. Setelah dibersihkan, tempurung tersebut dipotong melingkar kecil-kecil dan pada pertengahannya telah dilubangi. Kemudian disusun pada sebatang kuningan atau logam lainnya mengkuti alur lubang hingga membentuk lingkaran berdiameter 23,5 cm. Dipergunakan sebagai perhiasan dan pelindung leher pada saat perang.


82
Nomor Inventaris : 03-0247
Nama / Name
Nias : Gari Si so rago
Indonesia : Pedang
English : Sword
Asal / Origin : Telukdalam
Keaslian / Originality : Original
Deskripsi / Description :
A weapon of an adult man. There is a bundle of things that is believed has a supernatural power.
Senjata pria golongan bangsawan yang telah dewasa. Pada pangkal sarungnya dipasang sekumpulan benda-benda yang dianggap memiliki kesaktian, misalnya: Gigi dan kuku buaya, gigi dan kuku harimau, dll. Matanya terbuat dari besi dimana kedua sisinya telah ditajamkan. Sering dipergunakan untuk menebas musuh yang berjumlah banyak. Pangkal bawahnya ditancapkan pada gagang kayu yang berbentuk kepala monster. Panjang 65,60 cm.
83
Nomor Inventaris : 03-1294
Nama / Name
Nias : Tolögu si so rago
Indonesia : Pedang
English : Sword
Asal / Origin : Telukdalam
Keaslian / Originality : Original

Deskripsi / Description :
A weapon of an adult man. There is a bundle of things that is believed has a supernatural power, such as: Teeth and nails of crocodile, teeth and nail of tiger, etc.
Senjata pria golongan bangsawan yang telah dewasa. Pada pangkal sarungnya dipasang sekumpulan benda-benda yang dianggap memiliki kesaktian, misalnya: Gigi dan kuku buaya, gigi dan kuku harimau dll. Matanya terbuat dari besi yang telah ditajamkan pada salah satu sisinya yaitu sisi bagian bawah. Pangkal bagian bawahnya ditancapkan pada gagang kayu yang berbentuk kepala monster. Panjang 65,60 cm.

84
Nomor Inventaris : 03-2732
Nama / Name
Nias : Baru Oholu
Indonesia : Baju
English : Bark cloth
Asal / Origin : Hilinakhe, Nias Tengah
Keaslian / Originality : Replica
Deskripsi / Description :
This jacket was made of bark and was worn by any people in Nias.
Baju ini terbuat dari serat kulit kayu (Oholu). Kulit kayu dikupas kemudian dipukul-pukul dengan palu kayu hingga semakin lama semakin lebar dan halus. Kemudian dijahit menjadi baju yang dipakai oleh semua golongan masyarakat di Nias.

85
Nomor Inventaris : 03-2904
Nama / Name
Nias : Tali baracu
Indonesia : Cambuk beracun
English : Poisonous whip
Asal / Origin : Lölö’ana’a, Nias Tengah
Keaslian / Originality : Original
Deskripsi / Description :
Alat untuk memukul penjahat atau musuh. Di dalamnya telah dimasukkan berbagai racun atau bisa hewan/ binatang yang berbisa dengan mengucapkan mantra tertentu sehingga kalau mengenai tubuh musuh dapat mati dengan cepat.
86
Nomor Inventaris : 03-0485
Nama / Name
Nias : Toho Buluse
Indonesia : Tombak
English : Spear
Asal / Origin : Bawömataluo, Telukdalam
Keaslian / Originality : Original
Deskripsi / Description :
Grandeur spear of a nobleman.
Tombak kebesaran bangsawan. Tiangnya dibuat dari pohon nibung sepanjang 222,9 cm dengan diameter 2,5 cm. Matanya setebal 0,33 cm terbuat dari besi, dan ditancapkan pada bagian atas dari pada tiang.
87
Nomor Inventaris : 03-1758
Nama / Name
Nias : Baluse Rane
Indonesia : Perisai / Tameng
English : Shield
Asal / Origin : Lölö’ana’a, Nias Tengah
Keaslian / Originality : Original
Deskripsi / Description :
Shield in fighting.
Perisai untuk berperang yang terbuat dari kayu ringan. Pada pertengahan bagian bawah telah dilubangi dan diberi tempat pegangan. Pada bagian belakang terdapat ukiran ular berbisa. Panjang 116 cm, lebar 38 cm dan tebal 2 cm.
88
Nomor Inventaris : 03-0281
Nama / Name
Nias : Vaze-vaze
Indonesia : Mahkota bangsawan
English : Iron crown
Asal / Origin : Bawömataluo, Telukdalam
Keaslian / Originality : Replica
Deskripsi / Description :
This iron crown used to be worn by royal family in a grandeur ceremony.
Mahkota besi ini hanya dipakai oleh bangsawan pada waktu upacara kebesaran. Tinggi 16 cm dengan diameter 16,5 cm.

gabriellaia27@gmail.com

Jumat, Januari 09, 2009

Hidup Berkelimpahan dari Bapa Surgawi

Bapa Surgawi,

belas kasihMu yang begitu besar
sungguh nyata dalam hidup kami
dan jauh melebihi imajinasi kami.

Namun, yang terbesar dari belas kasihMu adalah
Engkau memilih untuk tinggal di hati kami.
Belas kasihMu yang melimpah menenangkan kami
saat dunia dilanda masalah.

Belas kasihMu yang kekal menghibur kami
saat diabaikan orang.

Belas kasihMu yang terus mengalir lebih terasa
di dalam pencobaan daripada dalam kesuksesan.

Terima kasih Bapa, Engkau telah memberi kami
belas kasih yang cukup dalam suka duka kehidupan kami.
Belas kasihMu yang mengagumkan sungguh luar biasa;
tidak berhenti membuat kami kagum dan menguatkan hati kami.

Amin.

gabriellaia27@gmail.com

Rahasia Kemenangan

Memang kadang kadang kita ini mendapatkan sebuah teka teki dari
Tuhan, seolah olah kita dihadapkan ke suatu masalah yang amat besar,
yaitu kalau maju pasti mati, diam juga mati, apalagi mundur, jelas
pasti tidak ada harapan sama sekali.

Hal yang sama juga dihadapi oleh Musa, ketika beliau berhadapan
dengan laut dengan membawa anak buahnya, pada saat itu tentara Firaun
sedang memburu mereka untuk membunuh semua anak buahnya itu, jadi
kalau Musa hanya diam saja, pasti anak buahnya akan terbunuh oleh
tentara Firaun yang membawa segala peralatan perang, apalagi kalau
Musa ingin takluk dan mundur ke Mesir pasti akan lebih hancur lagi,
lalu kalau maju, pasti juga akan mati, karena di depannya itu
terbentang lautan.

Dalam kondisi itu tentulah Musa akan menjadi amat Stress kalau Musa
tidak mau mempercayai, bahwa ALLAH BAPA yang perintahnya itu dia
ikuti, adalah ALLAH YANG MAHA KUASA, dan disaat itulah Musa hanya
bisa berdoa saja, jadi tidak harus melawan dengan senjata, tidak
harus melawan dengan akal budi yang cukup sehat, tidak harus takut
apa apa, lalu Musa mengangkat tongkatnya dan laut itu terbelah. Semua
anak buahnya bisa melintasi laut itu dengan selamat, sedangkan
seluruh tentara Firaun itu mati karena tertelan air laut.

Salam dalam Damai Sejahtera

gabriellaia27@gmail.com

Kamis, Januari 08, 2009

OPTIMIS Membawa Sukses

Mereka menceritakan kepadanya:
"Kami sudah masuk ke negeri, ke mana kausuruh kami,
dan memang negeri itu berlimpah-limpah susu dan madunya,
dan inilah hasilnya.
Hanya, bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat
dan kota-kotanya berkubu dan sangat besar,
juga keturunan Enak telah kami lihat di sana.
Orang Amalek diam di Tanah Negeb! ,
orang Het, orang Yebus dan orang Amori diam di pegunungan,
orang Kanaan diam sepanjang laut dan sepanjang tepi sungai Yordan."
Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya:
"Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu,
sebab kita pasti akan mengalahkannya! "
( Bilangan 13:27-30 )


Apakah yang dilihat para pengintai itu salah ..... ?
Tidak ... !
Mereka menceritakan yang sebenarnya ......

Lalu .....
Ap! akah yang dikatakan oleh Kaleb itu salah ..... ?
Tidak juga ..... !
Dia melihat janji Tuhan .....

Betul ......
Mereka melihat hal yang sama ......
Ada berkat ......
Ada masalah ......

Mungkin ......
Sama seperti yang kita alami saat ini ......

Pertanyaannya adalah ......
Apa yang lebih banyak kita lihat ...... ?
Apa yang mengendalikan hidup kita ...... ?

Adakah kita dikuatirkan oleh masalah .....
Yang memang ada ...... ?
Atau .....
Dikuatkan oleh janji Tuhan .....
Yang juga memang ada ..... ?

Dan .....
Bukankah yang terjadi atas mereka ......
Sama seperti yang mereka imani ...... ?

Bagaimana dengan kita ..... ?

Tuhan memberkati.

gabriellaia27@gmail.com

Sabtu, Januari 03, 2009

Berbagai Bentuk Sastra dalam Alkitab


Sebagian besar buku memiliki satu katagori bentuk penulisan sehingga buku tersebut hampir selalu dapat menentukan jenis penulisan apa yang dipakai. Alkitab dijilid sebabagai sebuah buku besar, tetapi sebenarnya Alkitab berasal dari berbagai bentuk penulisan sastra yang berbeda-beda. Hal ini justru membuat Alkitab tidak hanya menantang namun juga menarik untuk dibaca.
Saat mempelajari buku-buku yang ada di dalam Alkitab, adalah penting untuk tidak hanya melihat isi atau informasinya saja, namun juga bentuk penulisan sastra yang digunakan oleh penulisnya. Bentuk sastra yang dipakai dalam penulisan kitab itu sendiri akan lebih memperjelas informasi apa yang ingin disampaikan oleh penulisnya. Sebagai contoh dalam Perjanjian Baru; Lukas 2:1-10 yang bercerita tentang peristiwa kelahiran Yesus, disana dijelaskan secara detail tentang peristiwa kelahiran itu sendiri. Sedangkan untuk peristiwa yang sama, Injil Yohanes tidak menggunakan bentuk cerita namun memulainya dengan bentuk puisi (Yoh. 1:1-14), yang menunjuk Yesus sebagai “Firman” dan “terang dunia” yang menjelma menjadi “manusia”. Bagaimana kedua bentuk penulisan sastra ini bisa mempengaruhi pemikiran kita tentang Yesus? Mengapa penulis Injil-Injil ini memberi penekanan pada aspek yang berbeda tentang kelahiran Yesus dan identitasnya? Melihat pada cara seorang penulis dalam memilih bentuk penulisan untuk menyampaikan informasi dapat membuka jalan bagi cara-cara pemahaman yang baru dalam memahami isi Alkitab. Alkitab memiliki banyak bentuk-bentuk sastra dalam hal penulisannya. Di dalam Alkitab terdapat hukum dan peraturan-peraturan, sejarah, puisi dan syair, kata-kata bijak dan peribahasa, ajaran, surat, dan tulisan-tulisan yang berisikan wahyu. Namun yang paling penting dari bentuk-bentuk itu adalah prosa naratif, doa-doa, perumpamaan, ramalan, dan silsilah.
Bentuk-bentuk Penulisan Sastra di Keseluruhan Alkitab
Hukum-hukum dan Peraturan
Lima kitab pertama dalam Perjanjian Lama (PL) membentuk bagian yang disebut hukum “Taurat”. Tidak semua bentuk sastra dalam kitab ini memuat tentang hukum-hukum. Hukum-hukum yang berlaku meliputi larangan (“Jangan…”) dan perintah (“lakukan…”) yang diberikan kepada bangsa Israel supaya mereka menyembah Tuhan dengan benar dan memperlakukan sesama dengan hormat dan kasih. Hukum yang paling terkenal dalam Alkitab adalah Sepuluh Hukum Tuhan yang terdapat dalam Keluaran 20:1-17, yang juga terdapat dalam beberapa kitab lainnya.
Sejarah
Dalam Perjanjian Lama, banyak tulisan yang bercerita tentang sejarah bangsa Israel mulai darai tanah Kanaan pada tahun 1250 SM sampai pada kejatuhan Yerusalem pada tahun 587 SM. Buku ini menjelaskan tentang kegiatan beberapa orang penting seperti nabi Elia dan Eliza, Raja-raja Israel dan Yudea, termasuk Raja Daud dan Raja Salomo. Contoh-contoh cerita sejarah yang terdapat dalam PL ada di dalam Yoshua dan Kisah Raja-raja 1-2. Sedangkan dalam Perjanjian Baru, Kisah Rasul-rasul banyak bercerita tentang gereja mula-mula.
Puisi dan Syair
Puisi banyak digunakan di dalam Mazmur, Ayub, dan Kidung Agung. Tapi bentuk puisi juga banyak ditemui di kitab-kitab yang lain. Beberapa bentuk puisi adalah contoh dari hymne kuno dan syair. Sebagian besar isi Mazmur dimaksudkan untuk memuji dan berdoa. Ucapan-ucapan para nabi dalam kitab-kitab tersebut juga dalam bentuk bahasa yang puitis. Namun menerjemahkan puisi dari bahasa Ibrani ke dalam bahasa Inggris bukanlah hal yang sederhana, dan kadang-kadang tehnik penulisan dalam bahasa asal menjadi sulit untuk dipindahkan ke dalam bahasa Inggris. Satu hal penting dalam penulisan puisi bahasa Ibrani adalah adanya pengulangan satu ide ke dalam bentuk penulisan yang berbeda-beda, yang biasa disemut dengan “paralelisme”seperti yang terdapat dalam Mazmur 22:9,10; Keluaran 15:1-18; Ayub 22:1-17 dsb. Dan puisi juga terdapat dalam PB seperti Lukas 1:46-55 atau Filipi 2:6-11.
Kata-kata Bijak dan Wahyu Tuhan
Sebagian besar penulisan dalam PL berisi tentang “Kebijaksanaan dan Puji-pujian” yang meliputi puisi, Mazmur, cerita, dan sebagainya. Dalam hal ini kata-kata bijak dan Wahyu Tuhan mempunyai gaya tersendiri seperti halnya membaca ucapan langsung. Kata-kata bijak banyak terdapat di dalam kitab Wahyu, namun juga bisa ditemukan dalam kitab lainnya. Kata-kata bijak biasanya tidak memberikan informasi langsung tentang sejarah Bangsa Insrael, melainkan berisikan masalah-masalah moral dan kehidupan. Kata-kata bijak yang tertulis dalam Alkitab banyak yang dihubungkan dengan raja Salomo sebagai raja yang paling bijaksana. Mazmur 1 dan 37 adalah contoh yang bagus tentang kata-kata bijak. Dalam PB, kata-kata bijak juga merupakan bagian yang penting seperti KhotbahYesus di bukit dalam Matius 5-7.
Injil
Matius, Markus, Lukas dan Yohanes adalah empat kitab pertama dalam PB yang memuat tentang kehidupan dan ajaran Yesus. Kitab-kitab ini biasa disebut “Injil”, yang berasal dari bahasa Yunani “euangelion” yang artinya “Kabar Baik”.
Surat-surat
Sejumlah kitab dalam PB ditulis dalam bentuk surat oleh rasul Paulus. Surat-surat ini ditulis dalam bahasa Yunani formal pada abad pertama Masehi. Nama penulis surat biasanya disebutkan terlebih dahulu baru kemudian diikuti dengan nama orang yang dituju selanjutnya diikuti dengan salam. Bagian terbesar dalam surat tersebut adalah isi surat. Dalam surat-suratnys Paulus memulainya dengan salam yang kemudian diikuti dengan doa pengucapan syukur dan salam penutup serta berkat. Surat-surat tersebut memuat berbagai bentuk penulisan seperti doa, perintah, ajaran, kebijaksanaan, peringatan, hymne, syair dan berita-berita baru.
Beberapa penulisan dalam PB yang disebut ‘surat’ berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan umum tentang jemaat Kristen di segala tempat. Ibrani adalah contoh dari bentuk ini. Kitab yang ditulis dalam bentuk surat dimana dapat ditemui setelah Kisah Para Rasul dan sebelum Wahyu.
Penyingkapan
Kata ‘apocalypptic atau penyingkapan’ berasal dari bahasa Yunani pokalypsis, yang artinya ‘penyingkapan’. Bentuk sastra seperti ini berhubungan dengan nubuat atau ramalan. Seperti halnya ramalan, penyingkapan juga berhubungan dengan waktu yang akan datang, tapi penyingkapan lebih berisi tentang penglihatan dari Tuhan, orang dalam bentuk binatang, warna, dan angka-angka yang memiliki arti rahasia dan prediksi tentang hari kedatangan Tuhan. Tulisan-tulisan ini banyak ditulis pada masa-masa sulit dan berbicara tentang waktu saat Tuhan membawa ciptaan baru, dan setiap orang yang beriman akan hidup bersama Tuhan selamanya. Daniel dan Wahyu adalah dua kitab yang menggunakan bentuk seperti ini.
Bentuk-bentuk Penulisan Sastra Perbagian dalam Alkitab
Prosa Naratif
Prosa adalah suatu bentuk penulisan sastra yang dilakukan secara naratif dan diskriptif. Prosa sering dipakai dalam penulisan tentang manusia dan kejadian-kejadian dalam sejarah. Yang paling umum dalam prosa adalah cerita, baik yang pendek maupun yang panjang. Bentuk prosa ini banyak terdapat di PL maupun PB.
Doa-doa
Penulisan dalam bentuk doa banyak muncul baik dalam prosa maupun puisi. Apa yang membuat bentuk doa menjadi menarik adalah karena sifatnya yang mengekspresikan secara langsung komunikasi antara manusia dengan Tuhan. Mazmur banyak memuat doa-doa yang ditulis secara puitis. Penulisan dalam bentuk doa ini dapat ditemui di seluruh kitab dalam Alkitab.
Wahyu
Tulisan-tulisan atau ucapan-ucapan yang berisikan ‘wahyu’ menjadi bagian yang cukup besar dalam PL. Banyak ‘wahyu’ atau biasa disebut ‘ramalan’ yang dimulai dengan frase “Tuhan berkata” atau “Tuhan Allah berfirman”. Frase ini menjelaskan bahwa pesan-pesan yang disampaikan oleh para nabi itu bukanlah dari mereka sendiri, melainkan dari Tuhan. ‘Wahyu-wahyu’ tersebut seringkali nampak seperti puisi dalam bahasa Ibrani dan bahkan sering juga menggunakan ciri-ciri puisi Ibrani, sepertihalnya paralelisme. Kitab dalam PL banyak yang berisikan ‘wahyu-wahyu’ dari Tuhan. Contoh yang paling jelas dari bentuk ini dalam PL adalah Yesaya 1:2-31, Yehezkiel 36:22-32, Amos 5:4-27 dan Zakharia 9:1-17.
Perumpamaan
Parabel atau perumpamaan adalah cerita yang umum terjadi sehari-hari yang disampaikan untuk mengajarkan suatu kebenaran tentang Tuhan dan Kerajaan Tuhan. Injil banyak menunjukkan bahwa Yesus seringkali menggunakan perumpamaan saat Ia berbicara kepada para murid-muridnya atau kepada orang-orang yang berkumpul untuk mendengarkan ajaranNya. Perumpamaan bisa sangat pendek seperti dalam Matius 13:44-48 atau bisa juga panjang seperti dalam Lukas15:11-32.
Silsilah
Daftar urutan keluarga atau yang biasa disebut dengan silsilah juga terdapat dalam Alkitab. Bentuk seperti itu biasanya ingin menunjukkan atau melacak tokoh-tokoh penting yang terdapat dalam sejarah umat Israel dan bagaimana hubungan mereka antara yang satu dengan yang lain. Silsilah yang cukup penting terdapat dalam Matius yang menunjukkan silsilah keluarga Yesus sebagai katurunan Raja Daud. (Mat. 1:1-17) Penulis Injil Matius ingin menunjukkan bahwa Yesus memang adalah keturunan Raja Daud dan bahwa Ia adalah Mesias yang akan datang untuk menyelamatkan umat manusia. Meskipun seringkali sulit untuk dipahami mengapa mesti mencantumkan silsilah keluarga dalam Alkitab, namun bagi umat Israel itu adalah penting karena menunjukkan adanya hubungan keluarga dengan nenek moyang mereka yang adalah tokoh-tokoh penting dalam Alkitab. Contoh lain dari silsilah keluarga ini terdapat dalam Kejadian 5:1:32, 1Tawarikh 1-8 dan Ezra 8:2-14.[]
Disarikan dari Website - Bible Study, Lembaga Alkitab Amerika.

gabriellaia27@gmail.com