Pages

Senin, Januari 10, 2022

Perayaan Natal Komisi Bapak BNKP Tangerang 9 Januari 2022


Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu, maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia. Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan; itulah yang akan menyembuhkan tubuhmu dan menyegarkan tulang-tulangmu. Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya. (Amsal. 3:3-10 ITB)
















Making the family as a cultural force prosperous and harmonious

Rabu, Januari 05, 2022

Happy New Year 2022

Selamat Tahun Baru 2022...

Mari kita melangkah meninggalkan tahun 2021 dan memasuki tahun 2022 dengan meyakini dan 
menerima berkat Tuhan :
➢ Bahwa Tuhan : Ia sendiri akan berjalan di depan kita,
➢ Ia sendiri akan menyertai kita,
➢ Ia sekali-kali tidak akan meninggalkan kita,
➢ Kita tidak akan takut dan tidak akan patah hati. Amin😇

Salam,
Keluarga SNK. Ama Kristin Laia 









Bersyukur di dalam masa pandemi kita bisa melangkah masuk ke tahun 2022. Yang tidak bisa masuk ataupun yang bisa masuk tidak ditentukan engkau warga negara atau ras apa, kaya atau miskin, ataupun apa agamamu. 
Tuhanlah yang menentukan! Ada jutaan orang yang tidak mendapatkan kesempatan hidup di 2022. Sepanjang tahun 2020 tercatat ada 1.952.210 orang yang meninggal akibat COVID-19. Tahun berikutnya di 2021, angka kematian meningkat drastis hampir dobel menjadi 3.493.745 sehingga total kematian akibat COVID-19 di seluruh dunia berjumlah 5.445.955. Statistik yang mengerikan.

Tahun 2020, tahun 2021 sudah berlalu, tetapi ada sesuatu yang tidak akan berlalu. 1 Korintus 13:13 menyatakan, “Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.”

Biarlah kita yang diberikan anugerah hidup, kita memakai hidup kita yang sementara ini, hidup yang segera dan pasti akan berlalu, berfokus kepada sesuatu yang tidak akan berlalu: iman, pengharapan dan kasih.

Bapa Gereja Agustinus di dalam sebuah renungan tahun baru menuliskan, “Jika engkau tidak percaya apa yang dipercayai oleh orang-orang kafir, jangan berharap apa yang diharapkan mereka, jangan mencintai apa yang dicintai mereka, maka engkau dipisahkan dari mereka.”

Di awal tahun ada kebiasaan untuk orang membuat resolusi tahun baru untuk tahun mendatang. Banyak resolusi difokuskan kepada bisnis dan pekerjaan lebih berkembang, berat badan lebih menurun, menambah waktu untuk membaca buku, mengurangi waktu untuk sosial media, dan sebagainya. Apakah kita yang beriman kepada Kristus hanya fokus kepada hal-hal tersebut saja? Ataukah kita seharusnya mengharapkan sesuatu yang besar, yang kekal, dan yang sesuai dengan rencana Tuhan? Apakah yang kita suka dan cinta sebenarnya tidak beda dengan apa yang orang dunia suka? Orang dunia hanya fokus kepada diri dan keuntungan diri. Orang Kristen fokus kepada Kerajaan Allah.

Mari kita yang mempunyai iman, pengharapan, dan kasih, yang berbeda dari mereka yang kafir, membuktikannya dengan hidup kita dan memperlihatkannya dengan perbuatan kita.



Making the family as a cultural force prosperous and harmonious