Pages

Sabtu, Januari 30, 2010

Doa Akhir Januari 2010


Tuhan Yesus,

inilah ibadah kami di akhir bulan pertama
dalam tahun yang baru.

Kami naikkan puji dan syukur bagiMu
atas pemeliharaanMu Tuhan selama bulan
Januari ini dan seterusnya.
Cepat sekali waktu berlalu ya Tuhan,
sepertinya belum lama kami bersuka cita
merayakan tahun baru, menikmati indahnya
warna warni kembang api yang dinyalakan,
tanpa kami sadari sudah sebulan genap berlalu.

Dalam sebulan ini, banyak hal telah terjadi,
baik kejadian yang baik ataupun kejadian yang buruk.
Di balik semua kejadian ini,
kami belajar untuk semakin mengandalkan diriMu.
Ajar kami Tuhan untuk tidak terlena
dengan kehidupan kami sendiri,
dengan berbagai kenyamanan dan kesibukan berbagai
aktifitas sampai melupakan apa yang menjadi
panggilan kami sebagai anak - anakMu.

Ingatkan kami untuk aktif mengabarkan InjilMu,
membagikan kabar suka cita tentang kasihMu
kepada semua orang yang belum mendengarnya,
kepada semua jiwa yang masih terhilang.
Jika di awal tahun ini kami berkomitmen
untuk membawa jiwa kepadaMu,
teguhkanlah komitmen kami ya Tuhan, dan doronglah kami
untuk tak jemu - jemu mendoakan jiwa - jiwa
yang akan kami bawa tersebut, agar
hati mereka dilembutkan oleh Roh KudusMu
sehingga mereka tergerak untuk mengenal Engkau
lebih dekat lagi, dan mau mengambil keputusan
untuk menerima Engkau sebagai Juru Selamat
dalam hidup mereka.

Pakailah kami ya Tuhan.
Berilah kami keberanian untuk berkata-kata.
Berilah kami kesungguhan hati untuk sungguh
tekun bekerja bagiMu.
Berilah kami kekuatan untuk menangkal segala
godaan dan rintangan yang berusaha
menghalangi kami untuk membawa jiwa bagiMu.

Hanya kepadaMu ya Tuhan Yesus,
Juru Selamat kami yang hidup dan berkuasa,
kami berdoa.

Amin
Making the family as a cultural force prosperous and harmonious

Sabtu, Januari 09, 2010

Yang Lemah Berkata,” Aku Kuat!”


Salah satu rahasia terbesar kehidupan Kristen adalah bahwa kita sangat lemah dengan kekuatan kita sendiri namun kita kuat di dalam kekuatan Allah. Sangat mudah menemukan ayat yang mendukung pernyataan ini :

1. "...baiklah orang yang tidak berdaya berkata: "Aku ini pahlawan!" (let the weak say, I am strong - KJV) (Yoel 3:10).
2. "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." (2 Korintus 12:9).
3. "Sebab jika aku lemah, maka aku kuat." (2 Korintus 12:10).
4. "telah beroleh kekuatan dalam kelemahan, telah menjadi kuat dalam peperangan." (2 Korintus 32-34).

Alkitab mengatakan kepada kita jika kita ingin menjadi kuat, kita harus menjadi lemah. Ini menjelaskan kepada kita bahwa kekuatan kita hanya menjadi sempurna di dalam kelemahan.

Namun ini bukan berarti kita menjadi pasif dan tanpa harapan seperti sebuah keset yang menunggu untuk diinjak setiap orang yang melewati kita. Tidak seperti itu! Sebaliknya "...orang benar merasa aman seperti singa muda." (Amsal 28:1) dan kita diperintahkan untuk menguatkan dan meneguhan hati kita( Yosua 8:1). Jadi, bagaimana caranya untuk menjadi lemah sebelum memperoleh kekuatan, menjadi lemah namun berkata kita kuat?

Jawaban yang pasti adalah bahwa Allah tidak mengijinkan kita untuk memakai kekuatan kita sendiri dan mengijinkan kuasa-Nya bekerja dalam hidup kita. Kekuatan Allah lebih dari cukup untuk kita, Dia cukup kuat untuk menopang seluruh kehidupan kita dengan kuasa-Nya dan menolong kita untuk melewati setiap masalah yang menghadang.

Tuhan adalah Tuhan, Dia yang membentuk kita sehingga Dia mengenal siapa kita dan Dia hanya menginginkan yang terbaik untuk kita bahkan sering kali kita akan kagum dengan pekerjaan-pekerjaan Tuhan. Mungkin Tuhan tidak membawa kita ke jalan yang cepat dan mudah, sering Tuhan membawa kita ke tempat yang penuh pergumulan untuk membentuk karakter kita, untuk menaklukan tantangan, untuk dapat melewati ujian yang Dia letakan atas hidup kita.

Tidak ada kemenangan tanpa sebuah pertempuran. Sangat menyenangkan ketika ada di puncak gunung bisa melihat pemandangan yang luar biasa tapi untuk mencapainya kita harus melewati lembah dan mendaki tebing yang curam lebih dahulu. Mungkin kita akan merasa tidak nyaman ketika diuji, tetapi dalam hikmat Tuhan, ujian tersebut adalah untuk kebaikan kita. Faktanya, Tuhan sering kali menasehati kita melalui Firman-Nya bahwa dislipin-Nya akan mendatangkan kebaikan untuk kita :

1. "Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa." (Ayub 5:17)
2. "Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya."(Amsal 3:11)
3. "Karena TUHAN memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi."(Amsal 3:12)
4. "Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?" Ibrani 12:7)

Dalam 2 Tawarikh 20:17, kita diperintahkan untuk tenang dan melihat keselamatan dari Tuhan, ini bukanlah sebuah tindakan yang pasif tetapi berdiri dengan teguh yang berakar dalam iman dan percaya kepada kuasa Tuhan yang tak terbatas. Kita kuat jika iman kita kuat. Tuhan "memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban." (2 Timotius 1:7). Kelemahan dan ketakutan berasal dari musuh, hal ini akan membuat kita mudah menyimpang ke hal-hal yang merusak cara berpikir kita.

Jadi Tuhan tidak memberi kita kelemahan dan ketakutan. Tetapi Dia memasukkan kekuatan-Nya ke dalam kita melalui iman dan memberi kita kekuatan untuk meruntuhkan penghalang dan hambatan di depan kita. "Karena sekalipun Ia telah disalibkan oleh karena kelemahan, namun Ia hidup karena kuasa Allah. Memang kami adalah lemah di dalam Dia, tetapi kami akan hidup bersama-sama dengan Dia untuk kamu karena kuasa Allah.( 2 Korintus 13:4). Amin

Making the family as a cultural force prosperous and harmonious