Pages

Selasa, April 21, 2009

Pulau Nias, Gambaran Bali Masa Lalu


BALI 30 tahun lalu. Begitu kebanyakan pendatang menyebut Pulau Nias, pulau kecil di tengah Samudera Indonesia bagian barat Sumatera yang terletak 85 mil dari daratan Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. pemandangan alam dan peninggalan masa lalu pulau seluas 5.318 kilometer persegi itu sungguh karunia Tuhan yang tidak ternilai harganya.
Setidaknya ada 14 pantai dengan pasir putih yang indah di sekeliling pulau. Sebagian besar pantainya berombak besar sepanjang tahun yang sangat cocok untuk olahraga selancar. Danau air panas Idanogawo, komunitas batu dan ikan karang kepulauan Pulau-pulau Telo, Lahewa, batuan megalitik di Gomo berusia di atas 3000 tahun, rumah adat Bawomataluo yang masih terjaga serta banyak lagi potensi terpendam yang belum tersentuh polesan manusia modern. Itu merupakan daya tarik Nias.
Pantainya seperti Sorake dan Lagundri yang berada di Teluk Lagundri, Kecamatan Teluk Dalam (120 km selatan Gunungsitoli, pasir putihnya menyatu dengan hamparan ribuan pohon kelapa sepanjang dua kilometer. Lokasi ini sesuai buat berjalan kaki, jogging atau merasakan deburan ombak yang bergulung tiada henti. “Wonderful,” kata Greg (32), turis Australia yang sudah bermukim di Sorake selama sepekan.
Tapi, masih ada nilai lebih pantai Sorake, yaitu ombaknya. Menurut para peselancar asing yang pernah ke Nias, belum layak dikatakan seseorang menjadi peselancar tangguh dunia bila belum menaklukkan ombak di sana. Sorake merupakan salah satu tempat selancar terbaik dunia setelah Hawaii.
Keindahan kawasan yang mulai dikenal dunia tahun 1980-an tersebut memang bukan basa-basi. Pada bulan Juni setiap tahunnya Sorake dijadikan ajang kontes selancar kelas dunia berkualifikasi bintang tiga dengan total hadiah 40.000 dollar AS. Setiap penyelenggaraan, sekitar 10 negara biasanya ikut ambil bagian untuk mendapatkan nilai penentuan peringkat internasional. Bahkan Australia telah menjadikan Nias sebagai salah satu lokasi wajib perlombaan selancarnya. Artinya, kejuaraan itu sudah dianggap sebagai salah satu kegiatan dalam negerinya sendiri.
Sorake dengan gulungan ombak setinggi dua meter membuat para atlet dapat bertahan cukup lama di dalamnya sehingga memaksa juri memberikan nilai sempurna 10. Pecahan ombaknya sangat halus dan dengan kesempurnaan bentuk gulungan ombak tuba (tube) klasik yang mungkin hanya terdapat dalam buku teori. Jye Gofton, peselancar Australia yang merupakan juara bertahan Nias Indonesian Open 1995, sempat membuat rekor yang hampir mustahil didapat peselancar dengan mendapat nilai 28,82 dari kemungkinan maksimal 30.
Teluk Lagundri memang memiliki ciri khas menguntungkan peselancar. Formasi terumbu karang di sepanjang pantai membuat ombak yang masuk dari selatan harus membentur karang terlebih dahulu sehingga membentuk gulungan. Pecahnya ombak semakin bagus karena lokasinya berada di kawasan teluk sehingga mampu membentuk ombak sepanjang 100 meter dengan 11 sampai 13 gulungan teratur. Selain itu, peselancar tidak perlu bersusah payah berenang ke tengah laut. Mereka cukup berjalan sedikit di tepian pantai dan ombak yang diinginkan sudah tersedia. Hal ini sangat memudahkan peselancar pemula maupun profesional.
***
BILA Anda mau berselancar atau sekadar tamasya tapi tidak suka keramaian, masih ada pilihan lain di Pulau Asu dan Pulau Bawah yang sangat sepi bahkan dari penduduk asli sekalipun. Dua pulau di Kecamatan Sirombu ini berbeda menyolok musim ombaknya. Saat angin utara bertiup dari Januari sampai Mei, Pulau Bawah sangat baik berselancar di sana, sebaliknya bila angin selatan bertiup, Mei sampai Oktober Pulau Asu-lah sasarannya.
Kesepian dan keindahan Pulau Asu membuat Nicholai Neven (34) dari Belgia betah bertahan di pulau itu sejak Juni 1993. Bersama Emannuel Telaumbanua, anak mantan Gubernur Sumut PR Telaumbanua, Nico - panggilan akrab Nicholai - membuka lima homestay yang disewakan kepada turis bertarif Rp 15.000 per malam.
Alasan turis datang, kata Nico, ombaknya sangat bagus untuk berselancar dan sepi dari pengunjung dibandingkan Sorake. Beberapa tempat di sana dapat dilakukan snorkeling dan scuba diving. Pada bulan Juli terutama setelah Kejuaraan Selancar Nias di Sorake, sekitar 30-50 peselancar selalu bermukim di sana bahkan ada yang sampai satu bulan.
“Kami belum pernah mempromosikan khusus, lagi pula memang tidak kami inginkan. Kami selalu menekankan kepada turis yang datang agar hanya memberitahu kepada temannya saja. Bila Pulau Asu menjadi ramai, kita pasti akan mencari tempat sepi yang lain. Cukuplah seperti ini saja, kita bisa makan secukupnya sambil menghayati keindahan alam ini,” ujar Nico.
Pulau Bawah pantainya juga indah, ombaknya besar dan jauh dari permukiman penduduk. Bedanya, di pulau ini lokasi selancar memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi karena banyak batu karangnya. Namun, kebanyakan peselancar asing justru ingin mencoba menaklukkan keganasan karang di sana. Kelebihan Pulau Bawah dibanding Pulau Asu yakni ada Danau Kecil berair tawar tepat di tengah-tengah pulau.
“Sudah seminggu lebih di Pulau Bawah bermukim 20 turis yang berasal dari berbagai negara, kebanyakan dari Australia,” ujar Ama Fredy (36), pemilik warung di pantai Sirombu.
Pantai yang juga asyik dikunjungi adalah pantai Moale, sekitar 40 kilometer sebelum Teluk Lagundri. Pasir putihnya di pantai sepanjang 2,5 km jauh lebih indah dibanding Sorake maupun Lagundri, dan saat matahari terbenam bola merah jingga matahari terbenam memantulkan warna emas di atas air laut.
Ada lagi pantai lain. Misalnya pantai Lahewa sepanjang delapan kilometer yang terletak 60 kilometer di ujung paling utara Pulau Nias. Di lokasi itu terdapat taman laut dengan hiasan batu dan ikan karang yang cantik. Belum lagi keindahan pantai Sirombu, pantai Lahusa, pantai Pulau-pulau Telo, pantai Sipika, Hinako, Sibranon, Tanamasa, Tanabala, Foa, Olora, Muara serta pantai lainnya.
***
DI Bukit Tolobahu di sisi sebuah gereja di atas Desa Idano Tae, Gomo, sekitar 60 km dari Gunungsitoli, terdapat ratusan batuan bermacam bentuk seperti patung, altar dan benda lain yang diperkirakan telah berusia di atas 3.000 tahun. Desa yang kini berpenghuni sekitar 15 kepala keluarga itu konon diyakini sebagai tanah leluhur nenek moyang pertama orang Nias. Tempat yang sedikit berbau mistis ini begitu dikeramatkan sebagian besar warga Nias.
Di areal seluas 3.000 meter persegi itu terlihat dominan meja batu yang semuanya berjumlah 62 unit. Tingginya berbeda-beda, ada yang 80 cm, 70 cm, 50 cm sampai 20 cm dengan ketebalan 10 sampai 20 cm. Benda lainnya adalah patung dengan hiasan kepala naga sejumlah 42 unit. Selain itu masih ada peti mayat, lesung pencucian kaki, mimbar, tiang pasungan, batu pancung, pilar gapura, kursi raja, kursi tamu, bangku panjang, jambangan bunga serta mangkok batu.
Meja-meja batu itu hingga kini masih utuh meski kondisi sekitarnya ditumbuhi semak tanda kurang terpelihara. Meja batu paling besar konon dipakai nenek moyang Nias untuk jamuan tamu agung atau kerajaan tetangga. Meja batu ukuran menengah untuk jamuan hulubalang raja, dan yang kecil untuk para abdi dan rakyat jelata.
Nias juga punya rumah adat. Lokasi yang paling terjaga terdapat di Desa Bawomataluo, Orahili dan Hilisimaetano, Kecamatan Teluk Dalam. Di desa-desa tradisional inilah terdapat hombo batu (susunan batu berbentuk kerucut setinggi dua meter) yang dikenal sebagai tempat latihan para pemuda yang akan berperang pada zaman dahulu. Pemuda yang akan berperang lulus seleksi bila mampu melompati batu ini. Logikanya sederhana, batu itu sebagai uji coba melewati benteng desa lawan yang umumnya terdiri dari batu setinggi dua meter juga. (syahnan)
Sumber: Kompas Online

Making the family as a cultural force prosperous and harmonious

Sabtu, April 18, 2009

Wisata Jalan Salib dan Patung Tuhan Yesus Memberkati, Kota Manado






Making the family as a cultural force prosperous and harmonious

Hajar Kolesterol Dengan Seledri


Salah satu penyakit paling populer di zaman ini adalah kelebihan kolesterol atau hiperkolesterolemia yang juga bisa mengganggu kesehatan jantung. Dengan berpantang makanan sumber kolesterol, kadar kolesterol darah bisa dikurangi. Apabila sudah terlanjur tinggi, bisa juga diturunkan dengan mengkonsumsi bahan alami seperti seledri, bawang putih, bawang prei, atau temulawak. Selain itu kita juga harus giat berolahraga dan diet secara teratur.
Hiperkolesterolemia termasuk gangguan yang relatif baru diketahui dalam dunia kedokteran. Oleh karena itu, tidak dikenal adanya obat tradisional. Beberapa penelitian sudah menunjukan adanya tanaman yang menunjukkan indikasi positif dalam proses penyembuhan hiperkolesterolemia di antaranya adalah tanaman yang biasa dipakai sebagai bahan sayur dan bumbu dapur. Seperti bawang putih, bawang prei, seledri, temulawak, belimbing wuluh, kunyit, dan teh hijau.
Kolesterol dapat dibuat oleh tubuh di dalam hati, kolesterol yang merupakan substansi lemak itu hanya ditemukan dalam bahan makanan hewani. Dua komponen penting dari kolesterol adalah LDL (low-density lipoprotein) yang disebut pula kolesterol “jahat”, dan HDL (high-density lipoprotein) yang disebut kolesterol “baik”.
Kita hanya perlu sejumlah kecil kolesterol untuk membuat dan memelihara sel-sel saraf serta untuk membuat hormon. Kalau kadar kolesterol dalam pembuluh darah berlebihan, maka sebagian kolesterol itu akan mengendap. Hal ini memungkinkan terjadinya klasifikasi atau pengapuran yang menyebabkan pembuluh darah menjadi tidak elastis lagi dan dapat menimbulkan tekanan darah tinggi.
Keadaan itu dapat membahayakan, terlebih bila sampai menyebabkan pecahnya pembuluh darah. Apalagi pembuluh darah yang ada di otak yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Bila pengapuran terjadi di pembuluh darah jantung, organ vital ini akan kekurangan pasokan darah sehingga kekuatannya berkurang. Kalau aliran darah sampai tersendat, akan terjadi infark jantung yang membuat denyut jantung tidak teratur atau sama sekali tidak kuat. Akibatnya bisa fatal.
Mencegah penggumpalan darah
Untuk mencegah agar tidak mencapai tahap yang fatal, kadar kolesterol harus dinormalkan dengan menurunkan LDL dan meningkatkan HDL dalam darah. Penelitian menunjukkan, untuk setiap penurunan tingkatan kolesterol 1%, risiko penyakit jantung dikurangi sampai 2%.
Pada hewan percobaan, sari bawang putih Allium sativum terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol serum dan trigliserida dalam serum darah. Ia juga dapat menaikkan kadar HDL serta meningkatkan aktivitas fibrinolitik. Umbi bawang putih ini pun bisa mencegah terjadinya infiltrasi (penyusupan) lemak, menghambat atau mencegah agregasi platelet (bagian darah yang berperan dalam pembekuan darah), sehingga penggumpalan darah tidak terjadi. Semua ini mencegah terjadinya pengapuran dan akan mencegah terjadinya tekanan darah tinggi serta serangan jantung (koroner). Maka tak salah kalau bawang putih juga dikatakan bersifat antiarteriosklerosis. Percobaan pada manusia lebih berarti untuk pencegahan.
Seluruh bagian tanaman bawang putih mengandung minyak atsiri. Kandungan senyawa itu lebih banyak terdapat di dalam daunnya ketimbang pada umbinya. Sayangnya, bawang putih mengeluarkan aroma menyengat. Untuk menghilangkannya telah dicoba dengan mencampurnya dengan minyak atsiri sirih. Juga telah dicoba dengan menggunakan campuran daun beluntas. Secara in vitro, daun beluntas bisa menghilangkan bau bawang putih, tetapi tidak mempengaruhi potensi bawang putih.
Diperlukan dua siung bawang putih atau sekitar 4 g setiap kali mengkonsumsinya. Umbi putih dengan rasa menyengat ini dikunyah hingga halus baru ditelan. Setelah itu minum air hangat secukupnya. Ini dilakukan sebanyak tiga kali dalam sehari.
Penelitian menggunakan seledri Apium graveolens L. menunjukkan hasil positif pada tikus putih. Kadar kolesterol darah hewan percobaan yang diberi rebusan daun seledri ternyata menurun.
Di dalam daun seledri terkandung senyawa glukosida, apiin, dan apoil yang memberi aroma khas. Namun, senyawa apa yang berkhasiat menurunkan kadar kolesterol darah belum terungkap.
Bila daun ini dipilih sebagai obat, diperlukan sebatang seledri yang direbus dengan 1 gelas minum air hingga mendidih. Setelah dingin, minumlah air rebusan itu. Dalam sehari cukup minum satu kali.
Terbukti pada hewan percobaan
Begitu pula ekstrak temulawak Curcuma xanthorrhiza dan kunyit Curcuma domestica. Keduanya dapat menurunkan kadar kolesterol darah hewan percobaan. Dengan dosis 6 ml, 8 ml, dan 10 ml, rimpang temulawak dapat menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida darah kelinci yang mengalami hiperlipidemia. Pada dosis 10 mg, 15 mg, dan 20 mg kurkuminoid temulawak menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida. Khusus pada dosis 20 mg, pengaruh yang diberikan berupa peningkatan HDL-kolesterol darah. Sementara, kunyit mempunyai sifat menurunkan kadar kolesterol pada tikus. Ini berkat kurkumin yang terkandung di dalamnya.
Daun bawang prei (Allium porrum L., A. fistulosum L.) termasuk yang telah diteliti kemampuannya dalam menurunkan hiperkolesterolemia. Dalam penelitian itu, digunakan tikus yang diberi ekstrak daun bawang prei yang jumlahnya setara dengan 10 g bawang daun/kg BB (berat badan)/hari selama 60 hari. Hasilnya ternyata meningkatkan kadar trigliserida dan kolesterol darah tikus. Tapi pada tikus yang dietnya diberi sukrosa, pemberian ekstrak dengan jumlah dan jangka waktu sama ternyata dapat menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol darah.
Buah belimbing wuluh Averrhoa bilimbi L. yang biasa digunakan sebagai bagian dari bumbu masak atau sayur, terbukti pula menurunkan kadar kolesterol darah. Dari penelitian terbukti, air perasan belimbing wuluh dengan volume 1 ml, 1,5 ml, 2 ml, dan 2,5 ml secara oral pada tikus putih dapat menurunkan kadar kolesterol dalam serum darahnya.
Sementara pada dosis tertentu, 0,54 g/200 g BB, teh hijau ternyata mampu menurunkan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida, dan berat badan tikus putih. Tapi teh hijau tidak mempengaruhi kadar kolesterol HDL.
Sayangnya, takaran optimal empat bahan obat terakhir untuk menurunkan kadar kolesterol pada manusia belum diketahui. Ini lantaran penelitian belum sampai pada penerapannya bagi manusia. Data empiris pun masih belum ditemukan. Untuk memanfaatkannya, memang perlu percobaan. Yang pasti, semua tanaman tadi dalam penelitian tidak menunjukkan sifat toksik (beracun), sehingga relatif aman untuk dicoba dalam upaya menurunkan kadar kolesterol darah.
Bagaimanapun pengobatan merupakan langkah baik untuk menurunkan kadar kolesterol darah yang telanjur tinggi. Namun, tindakan pencegahan tetap lebih baik. Beberapa patokan sederhana untuk mencegah hiperkolesterolemia di antaranya menambah kadar serat dapat larut dalam diet dengan makan buah-buah, sayuran, kekacangan, dan bebijian; memilih lauk produk daging putih atau ikan; menyingkirkan kulit sebelum memasak ayam; memilih daging tak berlemak dan membuang semua lemak yang ada, serta mengkonsumsi dalam porsi sedang.
Juga membatasi jumlah kacang tanah yang dikonsumsi; membatasi penggunaan mentega, margarin, keju, dan minyak goreng dari kelapa atau kelapa sawit, sebaliknya gunakan minyak bunga matahari, kedelai, kanola, atau minyak zaitun; memilih produk-produk makanan dan minuman yang tanpa atau rendah lemak; dan bila kelebihan bobot badan, sebaiknya lakukan penurunan bobot badan dan olahraga. (Dari berbagai sumber - Red)


Making the family as a cultural force prosperous and harmonious

SIRIH MERAH Turunkan kadar Gula Dalam Darah


Sirih merah atau bahasa Latinnya Piper crocatum, tidak hanya berfungsi sebagai tanaman hias, tetapi juga dapat menurunkan kadar gula dalam darah. Hal ini sangat baik bagi penderita kencing manis (Diabetes Mellitus). Pamor sirih merah sebagai herba yang berkhasiat memang baru terdengar dua tahun belakangan ini. Awalnya, tanaman berdaun hijau dengan semburat pink ini banyak dijadikan tanaman hias. Secara empiris, selain kencing manis, daun sirih merah sering dimanfaatkan sebagai obat alternatif ambeien, peradangan, kanker, asam urat, hipertensi (darah tingi), hepatitis, kelelahan dan maag.
Tanaman memproduksi berbagai macam bahan kimia untuk tujuan tertentu, yang disebut dengan metabolit sekunder. Metabolit sekunder tanaman merupakan bahan yang tidak esensial untuk kepentingan hidup tanaman tersebut, tetapi mempunyai fungsi untuk berkompetisi dengan makhluk hidup lainnya. Metabolit sekunder yang diproduksi tanaman bermacam-macam seperti alkaloid, terpenoid, isoprenoid, flavonoid, tanin, saponin, cyanogenic, glucoside, glu-cosinolate dan non protein amino acid. Alkaloid adalah bahan organik yang mengandung nitrogen sebagai bagian dari sistim heterosiklik. Senyawa aktif alkoloid dan flavonoid memiliki aktivitas hipoglikemik atau penurun kadar glukosa darah, sedangkan senyawa tanin dan saponin dapat dipakai sebagai antimikroba (bakteri dan virus).
Kandungan kimia lainnya yang terdapat di daun sirih merah adalah minyak atsiri, hidroksikavicol, kavicol, kavibetol, allylprokatekol, kar-vakrol, eugenol, p-cymene, cineole, caryofelen, kadimen estragol, ter-penena, dan fenil propada. Karena banyaknya kandungan zat/senyawa kimia bermanfaat inilah, daun sirih merah memiliki manfaat yang sangat luas sebagai bahan obat. Karvakrol bersifat desinfektan, anti jamur, sehingga bisa digunakan untuk obat antiseptik pada bau mulut dan keputihan. Sedangkan Eugenol dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit.
Ciri khas tanaman tropis ini, berbatang bulat hijau keunguan dan tidak berbunga. Daunnya bertangkai membentuk jantung hati dan bagian atasnya meruncing. Permukaan daun mengkilap dan tidak merata. Seperti sirih hijau, tanaman sirih merah juga tumbuh merambat di pagar atau pohon. Daunnya berasa pahit getar, namun beraroma lebih wangi dibanding sirih hijau. Bila disobek, daun sirih merah akan berlendir.
Tanaman sirih merah menyukai tempat teduh, berhawa sejuk dan sinar matahari 60-75 persen. Tanaman sirih merah tumbuh subur dan bagus di daerah pegunungan. Bila tumbuh pada daerah panas, sinar matahari langsung, batangnya cepat mengering. Selain itu, warna merah daunnya akan pudar. Padahal kemungkinan khasiatnya terletak pada senyawa kimia yang terkandung dalam warna merah daunnya.
Sirih merah dapat dibudidayakan secara vegetatif dengan penyetekan atau pencangkokan karena tanaman ini tidak berbunga. Penyetekan dapat dilakukan dengan menggunakan Sulur. Sulur diambil dari tanaman yang sehat dan telah berumur lebih dari setahun. Untuk mengurangi penguapan, daun sirih dikurangi secara berkala. Pencangkokan dilakukan dengan memilih cabang yang cukup tua. Kemudian cabang tersebut diikat atau dibalut ijuk atau sabut kelapa yang dapat menghisap air. Pencangkokan tidak perlu mengupas kulit batang. Cangkok diusahakan selalu basah agar akarnya cepat tumbuh dan berkembang. Cangkok dapat dipotong dan ditanaman di polibeg apabila akar yang muncul sudah banyak. Untuk tempat menjalar dibuat ajir dari batang kayu atau bambu. Penyiraman dilakukan satu sampai dua kali dalam sehari tergantung cuaca. Penanaman di lapangan dilaku-kan pada awal musim hujan dan sebagai tiang panjat dapat digunakan tanaman dadap dan kelor. Jarak tanam dapat digunakan 1 x 1 m, 1 x 1,5 m tergantung kondisi lahan.
Sirih merah dapat beradaptasi de-ngan baik di setiap jenis tanah dan tidak terlalu sulit dalam pemelihara-annya. Selama ini umumnya sirih merah tumbuh tanpa pemupukan. Yang penting selama pertumbuhannya tersedia pengairan yang baik dan cahaya matahari yang diterima sebesar 60 - 75%.
Tanaman sirih merah mempunyai banyak manfaat dalam pengobatan tradisional, mempunyai potensi me-nyembukan berbagai jenis penyakit. Banyak pengalaman bahwa meng-gunakan sirih merah dalam bentuk segar, simplisia maupun ekstrak kapsul dapat menyembuhkan penya-kit diabetes militus, hepatitis, batu ginjal, menurunkan kolesterol, men-cegah stroke, asam urat, hipertensi, radang liver, radang prostat, radang mata, keputihan, maag, kelelahan, nyeri sendi dan memperhalus kulit. Tanaman sirih merah dapat dapat beradaptasi dengan baik di setiap jenis tanah sehingga mudah dikembangkan dalam skala besar. (Dari berbagai sumber - Red)


Making the family as a cultural force prosperous and harmonious

Jumat, April 17, 2009

Kisah Seorang Istri Yang Suaminya Terkena Serangan Jantung


Waduh gaasswaaat nih tiap hari makan padang....bisa modar nih....

Kisah Seorang Istri Yang Suaminya Terkena Serangan Jantung...

ini ada cerita/kisah nyata (PENGALAMAN PRIBADI) yang mungkin akan menjadi hikmah dan pelajaran bagi kita semua. ?

tanggal 29 april 2006 : malam kira jam 21.00 setelah makan malam..suamiku merasa tidak enak badan.. masuk angin di sekitar perut dan punggung.. seperti terasa ditusuk2.. rahang terasa agak kaku, mulut agak asam .. minta dibikinkan air jahe hangat.. minum lalu tidur.

tanggal 30 april:
bangun tidur... pagi sholat subuh dan bilang badannya udah enakan mau ke kantor,,,
malam hari di jam yang sama seperti sebelumnya merasakan hal yang sama kembali seperti malam sebelumnya,, dibikinkan jahe hangat kembali dan dipaksa tidur.. tengah malam sekitar pukul 01...00 dinihari keluar keringat banyak dibadan yang ada dibenak saya dan suami mungkin angin sudah keluar,, makanya badan enakan.

Tanggal 1 Mei 2006

(PERISTIWA PENTING DALAM KEHIDUPAN KELUARGA KAMI)

Pagi. rutinitas seperti biasa, ke kantor masih telp siang hari.. seperti biasa Karena tidak mendapat parkir di BEJ maka mobil di parkir di CAFE BENGKEL.. SEMANGGI dngan Jarak 1 km dari BEJ. sore jam 16.30 pulang kantor jalan kaki menuju parkir,,, sepanjang jalan suamiku merasa kaki tak dapat dilangkahkan...... leher terasa semakin kaku... keringat dingin bercucuran.. dingin dan lemas sekali seperti tak bisa bernafas.. beliau berusaha mencapai tempat parkir dn berhasil masuk kedalam mobil.. (tidak sempat menghidupkan mobil.. kaca tertutup semua.. lampu hijet dinyalakan.. pintu tidak dirapatkan) dan sempat menghubungi saya untuk mengatakan "bunda, cepat kemari.. ayah tidak kuat lagi"!

(Suami ku tipe orang yg tidak pernah mengeluh,, tidak ingin merepotkan orang,sangat mandiri..karena perantau dan biasa hidup susah)
Saya merasa pasti sesuatu terjadi..... karena kenal betul kenal sifat beliau. saya membutuhkan waktu kira2 setengah jam sampai di tempat kejadian.. yang saya temukan
beliau sudah hampir hilang kesadaran.. baju basah kuyup seperti berendam dikolam air,, muka pucat bagai mayat.. saya berteriak2 minta pertolongan. .yang kebetulan saat itu banyak2 supir2 sedang bersiap jemput majikannya. orang2 berlari memberikan bantuan.. baju kering.. aqua.. bahkan security membuatkan teh panas manis.. dan memaksa suami saya untuk minum... Pikiran saya bekerja.. saya butuh
pertolongan orang yg ahli.. saya telp sabahat kami seorang dokter di JBE.. saya ceritakan kronologis kejadian.. beliau memandu saya untuk menusuk ujung jari suami dengan benda tajam.. apapun ( waktu itu kuku jari tangan saya) supaya suami saya terkejut dan membuat kesadaran tidak betul2 hilang2.. ajak bicara terus.. dan segera bawa ke rumah sakit terdekat.. pilihan cuma ada dua Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) atau Rumah Sakit Jantung Harapan Kita (RSJHK). minta lakukan EKG..tensi darah.. itu yang harus saya lakukan segera. pilihan saya ke RSJHK karena arah ke Selatan macet.. Sepanjang perjalanan.. saya mengajak bicara terus.. mengendorkan ikat pinggang.. kami sampai di rumah sakit.. kebetulan brankar sedang kosong ,jadi saya dibantu securiti rumah sakit tersebut mendorong ke UGD dengan kursi roda.sampai di UGD suasana hiruk pikuk dan kebetulan hari itu UGD sangat penuh.. suami saya ditolak.. karena dilihat masih dapat duduk di kursi roda..dianjurkan untuk ke poli umum saja.
Saya mengikuti saran ahli medis.. saya antar suami ke poli umumnya dan sudah tutup,rasanya. . sakit seperti tidak diperdulikan. Tapi..
Allah itu maha penyayang,, CAMPUR TANGAN ALLAH mulai tampak nyata di hadapan saya.. Seorang dokter sudah Senior tiba2 ada di hadapan saya ( sepertinya selesai praktek) beliau tanya ada apa ? saya ceritakan apa yang terjadi.. beliau mengajak saya kesebuah ruangan praktek dan mulai melakukan pemeriksaan lengkap... Muka beliau sangat terkejut begitu membaca hasil EKG. dunia bagai kiamat waktu beliau
mengatakan "Suami Ibu terkena Serangan Jantung Koroner"! harus segera penanganan intensif.. Saya mengatakan UGD penuh. beliau katakan TIDAK ADA PILIHAN LAIN HARUS KE UGD SEKARANG JUGA..beliau membuat REKOMENDASI URGENT.. katakan saja dari DR.AULIA SANI( ternyata beliau mantan direktur RSJHK).Yang tadinya kami ditolak.. kemudian diterima di UGD walau harus dirawat di kamar yang betul2 penuh hari itu.di situ melihat orang datang dengan keadaan sudah meninggal karena terlambat sampai di RS, Saat di UGD tidak pernah satu tenaga medis yg menanyakan jaminan apapun kepada saya (Ternyata ITULAH MOTO RS tersebut, Tindakan Dahulu...... . Uang baru Nomor berikutnya)

Dokter Aulia turun tangan langsung,didampingi dokter Robert dokter jaga UGD saat itu... suamiku di tangani seksama.. 1 jam berkutnya aku dipanggil keruangan dokter2.. disana sudah ada dokter Aulia & Robert.. beliau menjelaskan kondisi suamiku yang sebenarnya.. . dan mereka bertanya apa yang terjadi 1 minggu kebelakang sebelum suamiku kena serangan jantung hari ini.aku cerita rangkaian kejadian.. beberapa malam yang kami kira masuk angin... beliau katakan

PADA MALAM2 ITU SEBENARNYA JANTUNG SUDAH TERKENA SERANGAN WALAUPUN RITME KECIL.. TAPI SUDAH ADA BEBERAPA KOMPONEN JANTUNG YANG MELEMAH...hingga saat serangan dahsyat datang.. langsung menganggu dan RUSAK..

Rupanya itu belum selesai.. Dokter minta saya berdoa banyak.. 3 jam berikutnya adalah MASA PENENTUAN... karena akan datang serangan KEDUA yang maha DAHSYAT sementara akibat dari serangan pertama.. ada pembuluh yang rusak..biasanya orang jarang selamat.. karena faktor TIDAK MENGERTI.. DAN TIDAK DITANGANI
DENGAN TEPAT. Mereka mengatakan FUNGSI JANTUNG suamiku untuk sementara diganti dengan MESIN PACU JANTUNG. Mudahan2 ini dapat membantu bertahan. ( waktu serangan
pertama, dada belum terasa sakit). kira2 jam 21..00 suamiku mengalami Serangan Jantung Kedua yang membuat denyut jantung berkisar 40..(padahal normal 70 ) jam11.00 suamiku langsung di masukan ke ICU karena kondisi kritis.. dada sakit hebat... sesak tidak dapat bernafas..( pada saat itu aku hanya bisa menangis.. bingung.. sendiri)
Allah banyak membantu kami .. aku banyak bertemu orang yang senasib sepertiku..
yang mereka sudah ada di RS tersebut berbulan2 lamanya.Aku bertemu dokter2 hebat yang baik hati dan banyak memberi pertolongan penjelasan yang mudah aku mengerti...dorongan dan suport dari semua teman keluarga dan sahabat dari luar daerah dan luar negeri yang membuat aku berkata "AKU HARUS KUAT..SUAMI MEMBUTUHKAN AKU & ANAK2 BUTUH AKU ")

Pasangan hidupku terbaring lam 20 hari di ICU dengan keadaan semakin drop,,, sementara dokter2 benar-benar mempersiapkan tindakan yg paling tepat . hari ke 20 dipersiapkan Katerisasi dipimpin Dr.Kaligis ( tindakan medis mengalirkan cairan putih (kontras) ke dalam semua pembuluh jantung untuk mencari dimanakah sumber penyumbatan akibat KOLESTEROL dan pembalonan di lokasi penyumbatan diiringi
pemasangan STAND / RING sesuai panjang sumbatan.(Tindakan seperti ini sangat MAHAL) hingga bila terjadi penyumbatan lebih dari tiga buah dokter2 menganjurkan untuk BY PAS yg kesempatannya fivety-fivety.(harga RECOVERY sebuah jantung sakit itu sama dengan harga sebuah rumah atau mobil mewah)

SAYANGILAH JANTUNG ANDA...

Tapi itu belum seberapa... Pasangan hidup kita.... akan memulai masa penyembuhan. ., dengan banyak memerlukan perhatian makanan,kasih sayang yang lebih banyak dari
semula..kesabaran yang tak TERHINGGA.. karena mereka mulai sehat dengan proses kepercayaan diri yang hilang,,, dan sifat yang berubah 180 derajat, sangat sesintif dan mudah tersinggung. itu semua PROSES.. yang kita sebagai pasangan hidup tidak pernah tau kapan berakhirnya. ..anggap itu semua IBADAH

SARANKU..

HINDARI MAKANAN PADANG .. 75% pasien jantung penyuka Masakan Padang

Sekali2 cobalah datang ke RSJHK.. disana terlihat pasien jantung
koroner mulai di usia diatas 25 thn..

Diatas umur 30 kita sudah terkena resiko pengentalan darah. Perempuan jika masih haid terlindungi dari penyakit jantung karena memiliki HORMON .

Jika di masa subur wanita terkena sakit jantung.. itu adalah cacat bawaan seperti kebocoran KATUP & KLEP. berolah raga yang ringan saja.. DIANJURKAn berjalan kaki pagi hari Ø 3 km atau berenang. Hindari olahraga yang menguras tenaga jika dari
dulu kita bukan pencinta olah raga tersebut. Olah raga yang menguras tenaga memacu
ADRENALIN,

Makan banyak SAYUR dan BUAH untuk menghancurkan KOLESTEROL jahat di tubuh kita. Hindari Rokok walaupun Pasif.... Mulailah Hidup Sehat sebelum terlambat.. karena
keluarga masih membutuhkan kita. Ø Insya'allah berguna dan bermanfaat

Serangan Jantung dan kebiasaan Minum Air Panas / hangat....

Artikel ini berguna untuk semua.

Bukan saja anjuran meminum air panas selepas makan, tetapi berhubungan dengan SERANGAN JANTUNG!!!!.
Secara logik..., mungkin ada kebenarannya. .. Orang-orang China dan Jepang mengamalkan minum teh panas sewaktu makan... dan bukannya air ES. Mungkin sudah tiba masanya kita meniru kebiasaan minum air panas / hangat
sewaktu menikmati hidangan!!!!
Kita tidak akan kehilangan apa-apa... malah akan mendapat faedah dari kebiasaan ini.
Kepada siapa yang suka minum air ES, artikel ini sesuai untuk anda Baca. Memang enak dan segar minum air ES selepas makan, tetapi akan berakibat fatal !!

Walaubagaimanapun, Air ES akan membekukan makanan berminyak yang baru kita makan. Ia akan melambatkan proses pencernaan kita.
Bila lemak-lemak ini terbentuk di dalam usus, ia akan menyempitkan banyak saluran dan lama kelamaan ia akan menyebabkan lemak berkumpul dan kita semakin gemuk dan menuju ke arah mendapat berbagai PENYAKIT.

Jalan terbaik...adalah untuk minum sup panas atau air PANAS/hangat selepas makan.


:Nota penting tentang SERANGAN JANTUNG!!!

Anda perlu tahu bahwa tanda-tanda serangan jantung akan mulai terasa pada tangan sebelah kiri.

Berhati-hati juga pada permulaan sakit sedikit-sedikit pada bagian atas dada anda. Anda mungkin tidak akan mengalami sakit dada pada serangan pertama serangan jantung.

Keletihan dan berkeringat adalah tanda-tanda pada umumnya. Malah 60% pengidap SAKIT JANTUNG tidak bangun selepas tidur.
Marilah kita berwaspada dan berhati-hati.

Lebih banyak kita tahu, lebih cerah peluang kita untuk terus hidup...
PAKAR SAKIT JANTUNG berkata, jika semua orang yang mendapat e-mail
ini menghantar kepada 10 orang yang lain, beliau yakin akan dapat menyelamatkan satu nyawa.
Baca ini..... ia juga mungkin dapat menyelamatkan nyawa anda!!!!.

**Jadilah teman yang setia dan teruskan menghantar artikel ini kepada
teman-teman yang anda sayangi..... !!!!

Making the family as a cultural force prosperous and harmonious

Sabtu, April 04, 2009

"ORANG NIAS", TAHUN 1150 MASEHI MASIH HIDUP DI DALAM GUA


PENDAHULUAN
Tiga faktor utama dalam perkembangan sejarah adalah faktor alam, manusia dan
kebudayaan beserta bentuknya. Kelangsungan hidup manusia secara langsung dipengaruhi oleh lingkungan alam dan fisik tempat tinggal. Usaha manusia dalam memanfaatkan lingkungan hidup dilakukan dengan cara mengolah secara berkelanjutan untuk memenuhi kehidupannya baik kehidupan jasmani seperti pangan dan papan maupun rohani seperti religi, dari tingkat sederhana sampai kepada tingkatan yang lebih kompleks.
Manusia, sebagai bagian dari sistem kehidupan turut menciptakan corak dan bentuk pada lingkungannya. Hal tersebut dikarenakan manusia dibekali oleh akal fikiran yang memungkinkan berkembangnya suatu teknologi. Teknologi merupakan salah satu unsur yang dapat menentukan tingkat kebudayaan manusia apabila mencermati perkembangan kehidupan manusia melalui tinggalan arkeologi, terlihat bahwa manusia melalui kebudayaannya akan berusaha merespon lingkungan alam dimana ia merupakan salah satu unsurnya.
Perkembangan budaya pada kala Plestosen berjalan lambat. Hal ini mencerminkan kesulitan manusia pada masa ini dalam menghadapi tantangan alam. Pada kala Holosen lingkungan alam mengalami perubahan yang drastis sehingga lingkungan semakin stabil dan alternatif pemenuhan kebudayaan semakin banyak. Dengan gejala tersebut maka kebudayaan pada kala ini berjalan lebih cepat dibandingkan dengan masa sebelumnya. Kebudayaan pada kala Holosen di Indonesia ditandai dengan munculnya kelompok budaya baru melalui inovasi di bidang teknologi maupun sosial ekonomi. Contoh kebudayaan tersebut meliputi budaya Hoabinian, kelompok industri serpih bilah, kelompok industri tulang Sampungian, dan kelompok budaya lukisan gua.
Keterkaitan manusia dengan lingkungan alam akan terlihat dari pemanfaatan bentang alam dan sumberdaya batuan, selain pemanfaatan binatang dan tumbuhan. Pemilihan tempat hunian secara tidak langsung dipengaruhi oleh beberapa pertimbangan, diantaranya ketersediaannya sumber daya alam, keamanan, akses yang mudah pada lokasi sumber daya, efektifitas dan efisiensi energi operasional dalam pengelolaan sumber daya.
Pada tahap awal, karakter hunian lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan dari pada kecerdasan. Gua sebagai tempat tinggal merupakan satu tahap sebelum kehidupan yang lebih menetap. Kehidupan pada tahap ini masih bersifat sementara (semi-permanen) yang dipengaruhi keberadaan sumber daya di lingkungan sekitar. Pada tahap berikutnya, manusia hidup secara permanen (menetap) di suatu tempat dengan kehidupan dan kebutuhan yang lebih kompleks, termasuk kebutuhan dalam kehidupan religi. Pada masa ini mulai muncul monumen-monumen yang ditujukan sebagai kepentingan religi (megalitik).


PENELITIAN DI GUA TOGI NDRAWA
Gua Togi Ndrawa di Dusun II, Desa Lolowonu Niko’otano, Kecamatan Gunung Sitoli, Kabupaten Nias. Terletak antara 010 16.960’ LU dan 970 35.675’ BT dengan ketinggian 175 dpl dan berjarak sekitar 3 km dari Gunung Sitoli. Situs ini terletak pada lereng perbukitan dengan karakter terjal dan sedang. Memiliki empat mulut gua yang memanjang dari arah Selatan ke Utara. Mulut gua menghadap ke Timur dan Tenggara dengan ukuran panjang, lebar dan tinggi atap gua yang berbeda-beda.
Penelitian arkeologi di Gua Togi Ndrawa oleh Balai Arkeologi Medan secara bertahap dimulai sejak tahun 1999 sampai dengan tahun 2002. Rangkaian penelitian tersebut menghasilkan data mengenai kehadiran manusia di situs tersebut. Adapun temuan yang dihasilkan berupa alat-alat batu yang berkarakter mesolitik, diantaranya serpih batu, batu pukul dan pipisan. Temuan lain berupa sisa-sisa vertebrata yang terdiri dari ikan (Pisces), ular (Ophodia), buaya (Squamosa), kura-kura (Testudinidae), hewan pemakan daging (Carnivora), Hewan pengerat (Rodentia), kelelawar (Chiroptera), hewan berkuku genap (Artiodactyla) dan Primata cangkang moluska yang terdiri dari kelas Gastropoda dan Pelecypoda. Kemudian penelitian dilanjutkan bekerja sama dengan Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Jakarta dan Institu de Recherche pour de Developpment, Perancis.
Kehadiran manusia di dalam gua ini tercermin dari temuan-temuan arkeologis yang ditemukan seperti cangkang moluska, sisa-sisa vertebrata (tulang dan gigi), batu yang memiliki indikasi sebagai alat, arang sebagai sisa pembakaran, oker dan temuan lainnya. Selain itu pada lapisan ini ditemukan alat dari tanduk, beberapa batu pukul, dan batu andesit lonjong. Selain dari temuan artefaktual, kegiatan manusia tercermin pada sisipan abu berwarna keputihan yang merupakan abu sisa pembakaran tersebut.
Indikasi kehidupan manusia sampai pada kedalaman kurang lebih 400 cm. Hal ini tercermin dari data artefaktual yang masih ditemukan sampai kedalaman ini.
Temuan yang cukup menarik pada salah satu kotak gali yaitu batu andesit lonjong dengan karakter sebagai alat pemukul, batu pukul dan alat (spatula) dari tanduk. Selain itu pada kotak ini ditemukan juga sisa-sisa vertebrata berupa rahang bawah (mandibula) dari macaca.sp dan fragmen rahang Suidae, canin Suidae dan beberapa gigi yang kemungkinan dari famili Suidae pula.
Dari beberapa temuan tulang, terdapat lima artefak, yaitu : dua lancipan berbahan tulang, dua spatula dari tulang panjang dan satu spatula dari tanduk rusa (Cervidae).
Determinasi terhadap lancipan tulang didasari atas adanya jejak reduksi dari anggota tulang panjang sehingga menghasilkan satu fragmen memanjang, bidang yang dihaluskan dan usaha peruncingan pada bagian ventral fragmen. Pada spatula tulang dan tanduk pengamatan terfokus pada adanya jejak penghalusan pada bagian ventral dan jejak peretusan pada wilayah tersebut.
Beberapa cangkang moluska menunjukkan adanya modifikasi lebih lanjut sebagai peralatan sehari-hari (artefak). Tipelogi artefak cangkang hasil temuan penggalian ini, berdasarkan satuan analisis terdiri dari : serut, serut penusuk, penggosok dan penusuk.
Analisis yang dilakukan, artefak litik dari situs Togi Ndrawa berasal dari bahan batu gamping, andesit dan batuan kuarsa. Secara tipologi artefak litik dari situs Togi Ndrawa terdiri dari chopper, chopping tool, pipisan, serut samping, serut gerigi, serut berpunggung, serut ujung, serut cembung dan gurdi.
Hasil analisis dengan menggunakan metode radio carbon atas sampel moluska yang ditemukan di dalam tanah serta sampel abu pembakaran dihasilkan kronologi absolut yaitu berturut-turut dari kedalam 15 cm sampai 400 cm di bawah permukaan tanah menghasilkan : 850±90 BP (Before Present), 1330±80 BP, 1540±90 BP, 3540±100 BP, 5540±110 BP, 7890±120 BP, 8590±140 BP, 9180±150 BP, 9540±210 BP, 11.010±250 BP, 12.170±400 BP.

INTERPRETASI
Dari hasil analisis tersebut diketahui bahwa sudah ada manusia yang tinggal di Nias khususnya di Gua Togi Ndrawa. Hunian dimaksud sudah ada sejak sekitar 12.000 tahun yang lalu dan berlangsung secara terus menerus sampai berkisar tahun 1.150 Masehi. Mereka yang tinggal di gua tersebut memanfaatkan biota marin khususnya yang berada pada kawasan mangrove. Pada sekitar 12.000 tahun yang lalu tersebut di Pesisir Timur Pantai Sumatera yaitu dari daerah Deli Serdang sampai ke Aceh Utara juga berlangsung aktivitas kehidupan yang juga memanfaatkan biota marin khusus pada kawasan mangrove. Budaya yang ada padanya biasa disebut budaya Hoabinh dengan teknologi dan morfologi peralatan batu yang disebut Sumatralith memiliki persamaan dengan budaya prasejarah di wilayah Vietnam (Hoabinh).
Menilik bentuk budaya matrial Nias secara keseluruhan sama, hanya beberapa komponennya saja yang berbeda yang lebih diakibatkan oleh local genius masyarakatnya, maka dapat dikatakan bahwa seluruh masyarakat Nias mengalami pembabakan masa Megalitik pada waktu yang sama. Hal tersebut juga memberi indikasi bahwa pembabakan masa sebelum relatif sama. Dapat dijabarkan bahwa pada masa paleolitik (pendukungnya berbeda dengan Pithecanthropus) kemungkinan sudah ada migrasi ke Pulau Nias, dimana kelompok-kelompok masyarakatnya hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Perpindahan kelompok masyarakat masa itu kemungkinan dapat menjangkau seluruh daerah di Pulau Nias, sehingga pembabakan masa Paleolitik di Nias dapat berlaku bagi seluruh wilayah tersebut. Kelompok-kelompok masyarakat itu kemudian mulai hidup menetap dengan memanfaatkan gua maupun ceruk dengan kecenderungan lokasi yang menjadi hunian dekat dengan sumber makanan dan air.
Pada masa Mesolitik, terjadi juga migrasi ke daerah Sumatera dan hal ini mungkin juga sampai ke Pulau Nias. Kemungkinan masyarakat masa Paleolitik yang hidup dan berkembang di Nias juga mengalami kontak budaya dengan masayarakat pendatang. Meskipun belum dapat dibuktikan, namun indikasinya ditemukan pada sampah makanan berupa kulit kerang, dimana pola makan seperti tersebut ditemukan juga di pesisir timur Pulau Sumatera yang disebut bukit kerang. Data tersebut jelas menunjukkan bahwa ruang jelajah masyarakat masa Paleolitik dan Mesolitik kemungkinannya dapat menjangkau seluruh wilayah di Pulau Nias, sehingga penyebaran manusia masa lampau sudah ada dalam bentuk kelompok di sebagian besar wilayah di Pulau Nias. Data masa Neolitik belum ditemukan di wilayah ini.
Dari beberapa data yang ditemukan di Indonesia menunjukkan bahwa budaya masa Neolitik berkembang dari Asia Tengah ke Indonesia melalui Pulau Sulawesi, yang sebagian berkembang ke Timur sampai Irian dan sebagian ke barat, dari Kalimantan terus ke Sumatera. Penyebaran berdasarkan kapak lonjong tersebut tentu diikuti dengan manusia pendukungnya, sehingga dapat dikatakan bahwa masa Neolitik migrasi masih berlangsung ke Indonesia (Sumatera).
Dengan adanya bukti-bukti migrasi pada masing-masing pembabakan masa, maka kemungkinan migrasi dimasa selanjutnya (Megalitik ataupun setelahnya) masih berlangsung, hal tersebut dapat dibandingkan dengan budaya yang berkembang di Indonesia (termasuk di Pulau Nias) memiliki persamaan dengan budaya Megalitik di Asia Tengah maupun di Asia Pasifik. Mengingat hal tersebut maka tentunya migrasi masa Megalitik yang terjadi di Pulau Nias mengalami kontak dengan masyarakat beserta budaya yang sudah ada. Keberadaan migrasi yang terjadi di Pulau Nias juga dapat dilihat dari folk lore yang berkembang di masyarakat bahwa nenek moyang yang datang di Pulau Nias menggunakan perahu, sudah mengenal teknik bertani. Ini mengansumsikan bahwa migrasi pernah terjadi pada saat Pulau Nias sudah berpisah dengan Pulau Sumatera yang berarti bahwa migrasi berlangsung pada saat masyarakat sudah mengenal tranportasi air.
Hal tersebut tentu terjadi setelah masa-masa Neolitik, dimana masyarakatnya sudah memiliki budaya yang lebih maju, bercocok tanam serta kemungkinan sudah mengenal religi yang lebih kompleks, sehingga folk lore yang berkembang di masyarakat hanya dimungkinkan terjadi pada masa-masa kemudian dengan jangkauan pada masa Neolitik ini dan sesudahnya. Jika kita bandingkan hunian terakhir di GuaTogi Ndrawa yaitu sekitar tahun 1150 Masehi dengan silsilah yang dimungkinkan tercapai pada masyarakat Nias yaitu sekitar 46 generasi (satu generasi disetarakan dengan 25 tahun), maka dimungkinkan migrasi yang terjadi di Nias setelah Masehi mengingat rata-rata silsilah generasi yang ada pada masyarakat baru berlangsung hingga 20-an generasi yang setara dengan 500 tahun yang lalu.

PENUTUP
Jadi keberadaan masyarakat Nias sudah ada sejak 12.000 tahun yang lalu dan dimungkinkan keberadaannya sebelum itu. Hunian di Gua Togi Ndrawa menunjukkan hunian yang berlangsung terus menerus hingga tahun 1150 Masehi. Keberadaan Megalitik di Nias diasumsikan berasal dari awal-awal Masehi, dalam perjalanan budaya Megalitik tersebut mengalami perkembangan. Budaya Megalitik yang kita lihat sekarang di Nias merupakan tradisi Megalitik yang berlanjut yang diasumsikan bahwa ada masyarakat Nias yang hidup dengan budaya Megalitik tua yang berdifusi dengan kelompok migrasi baru dengan membawa budaya Megalitik yang muda setelah Masehi, sehingga budaya Megalitik yang ada sekarang tidak seluruhnya berkaitan dengan religi. Begitu juga dengan folk lore awal kedatangan manusia pertama di Boronadu dianggap sudah mengenal teknik bercocok tanam. Hal ini memunculkan asumsi bahwa migrasi yang terjadi atau cikal-bakal leluhur Nias sudah mengenal teknik bercocok tanam dalam melangsungkan kehidupannya. Jika pada tahun 1150 Masehi masyarakat “Nias” masih hidup di gua maka dapat dibandingkan dengan kondisi di daerah lainnya yaitu pada masa sekitar abad ke-12 Masehi di Tapanuli Selatan, di kawasan Percandian Portibi (Gunung Tua) sudah ada aktivitas perdagangan dan bangunan candi dengan latar belakang kehidupan religi Hindu/Budha. Begitu juga dengan di Tapanuli Tengah yaitu sekitar abad ke-9 Masehi sudah ada aktivitas perdagangan dengan China, Timur Tengah, India dan lainnya di daerah Barus, bahkan pada abad ke-12 Masehi sudah ada orang-orang Tamil mendirikan serikat perdagangan di daerah tersebut. Begitu juga dengan di Kota China, Belawan pada sekitar abad ke-12 sudah ada aktivitas perdagangan dengan daerah luar (China).
Oleh K Wiradnyana Balai Arkeologi Medan


Making the family as a cultural force prosperous and harmonious